Zona Merah Kuman

 

Disebut zona merah kuman sebab jumlah kuman di sana banyak dan berbahaya! Untuk mewaspadai keberadaan kuman, orangtua perlu memahami daerah mana yang termasuk zona merah kuman paling banyak.

1. Pegangan dan tempat duduk anak pada kereta dorong di pasar swalayan. Menurut ahli mikrobiologi, 80% trolley terkontaminasi bakteri E.coli yang bisa sebabkan diare –perut melilit, mual dan muntah. Hati-hati pada tempat duduk anak di trolley sebab merupakan hotspot mikroba karena bersentuhan dengan makanan mentah dan bokong anak yang meninggalkan jejak kuman dari popok. Lakukan: Sebelum digunakan, lap pegangan dan tempat duduk di trolley dengan tissue yang sudah disemprotkan desinfektan atau antiseptik.

 

2. Lorong dan kolam bola di playground. Ancaman terbesar di kolam bola berasal dari serangga yang menyelip,  air liur atau muntahan anak, dan jejak popok. Bakteri patogen dan bakteri mematikan lainnya, bisa terdampar dan berkembang biak di tempat itu. Dan kebanyakan playground tidak dibersihkan setiap hari, dan jika dibersihkan tidak menyeluruh.  Lakukan: Cuci tangan anak dengan sabun sebelum dan sesudah bermain. Pastikan kondisi anak sehat dan fit saat bermain.

3. Wastafel dan alas ganti popok. Wastafel dicurigai tempat bakteri berkumpul, sebab banyak orang menyentuhnya sebelum dan sesudah cuci tangan. Wastafel juga selalu basah dan lembab, sehingga nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak, begitu juga dengan tempat sabun. Dan dalam sehari, ada puluhan bayi berganti popok di atas alas yang sama. Lakukan: Hindari mencuci bokong bayi sambil mendudukkannya di wastafel. Biasakan bawa alas ganti popok sendiri. Cuci tangan Anda dan anak setiap mengganti popok atau menggunakan toilet umum. Minimalkan bersentuhan dengan benda-benda di toilet umum.

4. Meja makan dan high chair di restoran. Permukaan meja di restoran  berbahaya. Bakteri E coli dari lap kotor untuk  membersihkan meja dan kursi yang digunakan puluhan kali sebelum akhirnya dicuci. High chair juga sarang mikroba, berasal jejak popok bekas diduduki, makanan tumpah, dan paparan lap yang kotor. Lakukan: Selalu bawa tissue basah untuk melap permukaan meja dan high chair di restoran sebelum digunakan.  

5. Pegangan eskalator dan tombol lift di mal. Banyak orang menyentuh pegangan eskalator, menyebabkan tempat itu rawan, apalagi karena jarang dibersihkan. Lakukan: Usahakan agar anak tidak menyentuh hotspot itu. Jika memang tidak bisa dihindari, setelah itu bersihkan kedua tangannya dengan sabun. 

6. Bak cuci  piring di rumah. Sisa-sisa makanan yang tertinggal di bak cuci piring bisa menyebabkan bakteri, termasuk E.coli dan Salmonela. Bakteri itu bisa pindah ke tangan dan tersebar pada makanan. Lakukan: Bersihkan bak cuci piring dengan air dan larutan pemutih minimal sekali sehari dan hindari genangan air di sana. Jangan lupa buka dan bersihkan saluran pembuangan air. Setelah itu, cuci  tangan Anda.  

7. Sikat gigi. Sikat giginya salah satu tempat rawan kuman.  Tidak hanya bakteri dari mulut, flush di toilet juga berbahaya. Sebab, selama 2 jam sebelum mendarat di permukaan lain, bisa menerbangkan kuman di sekitar kamar mandi termasuk ke sikat gigi. Lakukan: Taruh sikat gigi di tempat kering jangan dekat toilet. Ganti sikat gigi sesering mungkin, terutama setelah anak sembuh dari sakit. Biasakan menutup toilet setiap menekan tombol flush di toilet.

8. Remote control. Berapa kali remote control TV atau AC jatuh ke lantai, nyelip,  kena “serangan” bersin dan batuk, serta dipegang banyak orang. Hal itu berpeluang terpapar virus flu dan lainnya. Lakukan: Bersihkan remote control secara berkala dengan cairan pembersih alkohol.(me)

Baca juga:
Biasakan Balita Hidup Bersih
Jaga Kebersihan Perangkat Masak dan Makan
Jaga Selalu Kebersihan Kamar Mandi!

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

10 Cara Ajak Balita Cinta Bumi!

Kita semua perlu peduli dan mencintai lingkungan, termasuk si balita juga bisa! Apalagi anak-anak adalah generasi penerus yang akan hidup lebih panjang menikmati bumi yang indah. Apa yang bisa Anda aj... read more