Gangguan Kesuburan SOPK

 

Sindrom Ini  Bukan Kiamat! 7 dari 10 wanita yang kesuburannya terganggu, ternyata mengidap gangguan hormonal ini. Namun bukan akhir dari usaha untuk memiliki anak!

Anda sulit hamil dan memiliki gejala-gejala ini: haid tidak teratur, jarang atau perdarahan banyak, tumbuh rambut berlebihan di muka atau badan, berat badan dan jaringan lemak di tubuh bagian atas meningkat, hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya gangguan metabolisme lemak dan hasil pemeriksaan USG menunjukkan adanya gangguan ovulasi atau pematangan sel telur sehingga sel telur yang ada berukuran kecil-kecil.  Gejala tersebut adalah indikasi gangguan kesuburan Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).

SOPK atau PCOS merupakan gangguan hormonal, menyerang 10% perempuan di usia reproduksi 12-45 tahun dan dapat menyebabkan infertilitas sehingga sulit hamil. Itu karena gangguan hormonal akan menghambat proses pematangan sel telur. Gangguan hormonal pada SPOK biasanya juga menyebabkan peningkatan kadar hormon pria atau androgen dalam konsentrasi rendah. Itu ditandai dengan timbulnya jerawat dan rambut berlebihan. Yang meresahkan, SPOK meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang, seperti diabetes mellitus tipe 2, gangguan toleransi glukosa, dislipidemia, penyakit kardiovaskular dan penebalan lapisan dinding rahim.
    
Harus Ngapain? Masalah utama pada kasus SPOK adalah proses pematangan telur yang terganggu. Ini biasanya berkaitan dengan metabolisme insulin pada tubuh. Prinsip dasarnya adalah bagaimana kita merangsang telur agar dapat matang. Cara paling sederhana adalah dengan olahraga dan diet sehat. Kalau ternyata cara ini tidak berhasil, maka diberikan obat-obatan perangsang telur. Obat-obatan yang digunakan terdapat beberapa golongan dan dosis yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda pula. Kadang-kadang perlu juga dikombinasikan dengan obat anti diabetes. Proses ini biasanya butuh waktu untuk mencari jenis obat dan dosis yang tepat.  PCOS terutama disebabkan oleh gaya hidup dan faktor genetik. Gangguan ini dapat diobati –agar ibu bisa hamil–  namun dengan tata laksana menyeluruh, yaitu:
  • Ibu harus melakukan perubahan gaya hidup untuk memerbaiki gangguan hormonal.
  • Ibu harus menurunkan indeks massa tubuh 10% agar dapat memerbaiki pematangan sel telur.
  • Ibu melakukan pengobatan resistensi insulin dengan metformin untuk memerbaiki pematangan sel telur.
  • Gangguan haid diatasi dengan memerbaiki siklus haid menggunakan metformin, pil kontrasepsi kombinasi atau preparat progestin. Ini penting untuk mencegah penebalan lapisan dinding di dalam rahim.
  • Infertilitas diatasi, jika telur tetap tidak matang setelah diberikan obat-obatan, pilihannya adalah melakukan laparoskopi ovarian drilling dengan tujuan meningkatkan respon telur terhadap obat yang diberikan, atau langsung ke program bayi tabung.
  • Pertumbuhan rambut dan jerawat berlebihan diatasi dengan pemberian pil kontrasepsi atau anti androgen.
Baca:
Mereka Hamil, Saya Segera!





 



Artikel Rekomendasi

post4

Calon Ayah Harus Periksa Apa?

Idealnya, setiap calon ayah memeriksakan diri sebelum berencana punya anak. Tentu saja pemeriksaan fisik dan laboratorium penting agar kehamilan sehat tercapai.... read more