Sukses Hamil Anak Kedua

 

Tak sedikit pasangan suami-istri tidak langsung punya anak kedua, setelah sukses hamil pertama. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda belum sukses hamil kedua kalinya. Padahal anak pertama sudah berusia lebih dari 3 tahun, dan ia juga sudah minta adik. Mungkinkah Anda mengalami infertilitas sekunder atau gangguan kesuburan untuk kehamilan kedua? Simak poin-poin penting berikut ini:

Faktor usia dan tingkat kesuburan. Sebagian besar ayah dan ibu beranggapan, jika kehamilan pertama mudah dicapai otomatis akan mudah pula hamil anak kedua. Kenyataannya, tidak demikian.

Tingkat kesuburan erat kaitannya dengan usia pasangan suami-istri. Meskipun bukan tak mungkin kehamilan terjadi saat usia ayah dan ibu mulai matang atau memasuki usia 40 tahun. Namun, kesuburan calon ibu, menurun drastis memasuki usia 35 tahun ke atas. Disebabkan produksi hormon estrogen dan progesteron yang semakin merosot sejalan bertambahnya usia ibu.
 
Jika Anda calon ibu yang ingin sekali punya anak kedua, banyak hal yang perlu dievaluasi bersama suami. Jika anak pertama diperoleh saat ibu mendekati 35 tahun dan anak kedua diharapkan hadir ketika anak pertama sudah berumur 3 atau 4 tahun, maka ibu harus memperbaiki tingkat kesuburan agar kehamilan sehat bisa dicapai meskipun ibu sudah mencapai usia 38 - 39 tahun.  

Anda dan suami dapat berkonsultasi dengan dokter di bagian fertilitas di rumah sakit atau klinik khusus kesuburan yang kini tersebar di berbagai wilayah di kota-kota besar. Lakukan upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan Anda dan suami secara menyeluruh, dengan demikian kualitas kesuburan juga akan meningkat. 
 
Selain pemeriksaan dan penanganan obat-obat, jajaki juga kemungkinan pembuahan dengan memasukkan sel sperma ke dalam rahim melalui inseminasi buatan atau melalui pembuahan di luar rahim (in vitro fertilization - IVF), yaitu metode bayi tabung.

Sperma tak lincah. Faktor kesuburan calon ayah adalah hal penting yang juga perlu diperhatikan. Jika gerak sperma (motilitasi) lambat dan jumlahnya kurang makan pembuahan pun terhambat. Kelelahan dan pola hidup yang kurang sehat merupakan salah satu pencetus kualitas sperma yang tidak baik. Ajak suami memeriksa kualitas sperma, karena penangangannya sangat mudah. Lebih mudah dibandingkan penanganan masalah kesuburan pada ibu. 

Kesempatan berhubungan. Yang juga kerap diabaikan adalah faktor kesempatan untuk berhubungan intim. Penyebabnya antara lain, suami sering sekali bertugas ke luar kota sehingga kesempatan bertemu istri jarang, terutama di masa subur. Ini tentu menyulitkan terjadinya pembuahan.

Dalam kesempatan berkonsultasi dengan dokter, kendala semacam ini juga akan ditangani. Idealnya, konsultasi masalah infertilitas sekunder (masalah kesuburan untuk kehamilan kedua) dilakukan bersama-sama oleh pasangan suami-istri agar tantangan kesuburan dapat ditangani tuntas. Kehamilan kedua pun segera terwujud. 

 



Artikel Rekomendasi