Ketika Karir Istri Lebih Gemilang

 

Gaji istri lebih tinggi dari suami? Kondisi ini kerap menjadi isu yang sensitif di beberapa perkawinan. Perasaan minder suami, kesibukan istri yang segunung sehingga tidak bisa lagi berbagi tugas mengurusi rumah tangga, kewajiban financial yang mulai lebih bergeser dari istri ke suami dan hal-hal lain yang buat sebagian pasangan bisa menimbulkan riak-riak dalam rumah tangganya.

Bagaimana sebenarnya cara terbaik untuk mensikapi kondisi yang sebenarnya wajar terjadi ini ? Apakah lebih tingginya jabatan dan gaji istri pasti akan selalu menimbulkan masalah dalam rumah tangga ?

Sikap respek dan menyadari peran masing-masing dalam rumah tangga. Biar bagaimana pun tingginya jabatan dan gaji seorang perempuan, saat dia kembali ke rumah maka dia tidak boleh melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu. Sadarilah bahwa posisi suami adalah sebagai pemimpin dalam rumah  tangga. Begitu pula suami, biar bagaimana pun tingginya jabatan sang istri, tetap saja suami adalah pelindung dan pengayom buat istrinya di rumah. Peran yang seimbang antara suami dan istri ini adalah kunci untuk menghindari ketimpangan perasaan yang timbul dari dalam diri sepasang suami istri.

Arif dalam menyikapi perkembangan yang terjadi. Bagaimana kita sebagai suami istri bisa memandang karir dan gaji pasangan kita tidak dalam satu sisi saja. Toh, istri bekerja juga demi untuk kepentingan keluarga. Kenaikan karir dan gaji istri sebenarnya juga dalam rangka memenuhi kebahagiaan kita berumah tangga. Saling menyadari bahwa kemajuan karir istri atau kemajuan karir suami sangat memerlukan kontribusi dari pasangan masing-masing. Bahwa tidak mungkin karir istri akan melesat sedemikian cepat kalau tidak mendapat dukungan suami, adalah prinsip yang harus selalu ditekankan.

Buatlah rumah kita sebagai tempat privasi kita, dimana karir, jabatan dan uang bukanlah yang terpenting. Tapi kebahagiaan, kesenangan bersama dan kerukunan satu sama lain adalah diatas segalanya.
 

 



Artikel Rekomendasi