Fleksibilitasi, Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga

 

Judith Wallerstein dalam bukunya; The Good Marriage: How and Why Lasts , mengemukakan, kunci pernikahan bahagia adalah fleksibilitas.

Pasangan yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi pada berbagai perubahan, dan memiliki kemampuan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul, biasanya memiliki hubungan yang kuat dan dapat bertahan lama.

Menerima berbagai perubahan yang tidak bisa diramalkan sebelumnya memang tidak mudah. Untuk itu diperlukan sikap menerima keadaan, belajar menyesuaikan diri dan meningkatkan toleransi terhadap berbagai hal baru yang ditemui dalam perjalanan pernikahan. Sikap saling mengerti dan memahami kesulitan masing-masing dalam beradaptasi menumbuhkan rasa kebersamaan saat mencari solusi yang tepat dalam menyelaraskan hubungan.

Terbukalah kepada pasangan. Ungkapkan hal-hal yang mengganjal selama proses penyesuaian diri dengan berbagai perubahan yang muncul. Dan, komunikasikan berbagai keinginan dan harapan Anda dengan jelas.

Anda juga perlu sabar mendengarkan pesan yang tersirat dalam ungkapan-ungkapan yang disampaikan pasangan. Komunikasi yang baik mendukung proses penyesuaian diri, serta menimbulkan rasa kebersamaan yang kuat untuk menghadapi segala masalah yang mungkin menghadang.
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mandiri Sebagai Single Parent

Para orangtua tunggal adalah individu yang melakukan tugas ganda, baik sebagai ayah dan ibu. Namun hidup tanpa pasangan tidak harus membuat hidup menjadi kelam. Anda pun bisa menjadi orangtua tunggal ... read more