Mengajarkan Balita Ekspresi

 

Anak usia 1-2 tahun biasanya sudah bisa mengenal ekspresi gembira, sedih atau marah orang lain. Namun  dia belum memahami benar apa yang orang rasakan. Saatnya mengenalkan  ekspresi dan empati padanya. Empati adalah bagian dari kecerdasan emosi. Semakin besar empati yang ia tunjukkan,  maka kecerdasan emosi yang ia miliki semakin meningkat. Maka anak perlu dilatih sejak dini.
  • Jelaskan padanya dengan menceritakan pengalaman yang pernah dialaminya. Misalnya, “Dulu kamu pernah jatuh. Kamu menangis. Kamu merasa, sakit, kan? Lalu bunda menolong kamu.”  Biarkan dia mencerna beberapa saat lalu lanjutkan, “Orang tadi pasti kesakitan. Dia akan senang jika kita menolongnya, bukan menertawakannya.”
  • Kenalkan anak pada perasaan yang ditunjukkan dengan ekspresi wajah. Misalnya, ketika dia menangis karena tak bisa menyusun balok sesuai dengan keinginannya, katakan, “Bunda tahu kamu sedih belum bisa menyusun balok.” Lain kali ketika dia tertawa gembira dan bergoyang diiringi musik,katakana padanya, “Kamu kelihatan bahagia.”  
  • Bermain peran akan mengajarkan anak mengenal berbagai ekspresi orang, bagaimana perasaan seseorang diperlihatkan lewat ekspresi.  Di depan cermin ajak dia bermain ekspresi wajah. “Ayo kita membuat  wajah sedih, gembira, lucu, marah…”
  • Buku bisa menjadi medium untuk mengajarkan empati pada anak. Pilihlah buku-buku bergambar yang menunjukkan berbagai karakter ekspresi. Jika menemukan sebuah emosi kuat, berhentilah membacakan.  Misalnya, jika di dalam buku ada tokoh yang menangis, jelaskan mengapa dia menangis. Ajaklah balita masuk dalam situasi yang dialami si tokoh dengan bertanya, ”Kalau mainan kamu rusak, bagaimana perasaanmu?”     
  • Memelihara hewan seperti kucing atau anjing. Hewan bisa jadi medium mengajarkan anak tentang perhatian dan  cinta kasih. Coba tunjukan padanya cara memberi makan hewan tepat waktu, memandikannya, dan mengajaknya bermain. Jika ia sudah mampu, ajak ia membantu Anda memberi makan  hewan tersebut.  Memelihara hewan merupakan praktek pembelajaraan seseorang untuk peduli dengan orang lain.
  • Playdates memberi anak kesempatan untuk melatih keterampilan sosial dan juga berempati. Jika anak memiliki kecenderungan bermain sendiri, Anda bisa memanfaatkan bermain bersama  untuk mengajarkan anak ekspresi secara langsung. Saat ada anak terjatuh dan menangis, bimbing dia mendekat dan membantunya berdiri. Lalu beri anak itu pelukan sebagai tanda empati.
  • Membiasakan berbagi dalam keluarga akan mengajarkan anak berempati. Anda bisa memintanya membagi sepotong biskuit untuk nanny-nya. Anda bisa mengundang anak lain main ke rumah  sekaligus dan menminta  si kecil berbagi mainannya. Untuk melatih empatinya, teori saja tidak cukup, Anda perlu menerapkan dalam kehidupan nyata.
  • Berilah pujian kepada anak setiap kali dia menunjukkan empatinya kepada orang lain. Misalnya, saat ia meminjamkan mainan kesayangannya kepada teman yang menangis, Anda katakan, “Ibu bangga kamu senang berbagi.”  Ini akan mendorongnya untuk terus berbuat baik.
  • Biasakan memberi pujian kepada orang lain. Jika ada temanya  berhasil menyelesaikan pekerjaan; menyusun balok  tanpa ada yang terjatuh atau menghabiskan bekal makan siangnya, Anda bisa mengajaknya  tepuk tangan untuk temannya. Cara ini mengajarkannya  bereaksi terhadap emosi orang lain, yang otomatis   mengajarkan berempati.
  • Jangan  memarahi  jika dia merespon sebuah kejadian dengan  ekspresi yang salah, di depan umum dan membuat  Anda malu. Sebab ia belum sepenuhnya tahu bagaimana merespon dengan ekspresi yang benar. Yang perlu Anda lakukan adalah meminta maaf kepada orang tersebut atas kejadian yang kurang mengenakan itu.


   


 



Artikel Rekomendasi