Trik Mengasah Sikap Optimis Anak

 

Orang yang selalu optimis, tak ada kondisi yang membuatnya frustrasi. Ada saja yang bisa dilakukan hingga segala sesuatu terasa mudah danmenyenangkan. Anda dapat melatih balita Anda menjadi sosok seperti ini.

Sejak hari pertama kelahiran anak Anda, sudah bisa dilihat apakah ia tipe ceria atau tidak. Namun demikian, sikap optimis bisa dipelajari sejakmasa kanak-kanak. Doronglah sikap optimis anak dengan cara-cara berikut ini!
  • Memberi pujian. Hal-hal ini tidak saja membuat anak bangga, namun merupakan dasarsikap optimis. Rasa bangga dapat meningkatkan percaya diri, sehinggaanak berani menghadapi apa pun yang ada di hadapannya.
  • Hindari membesarkan sikap pesimis. Jangan terlalu memperhatikan bila anak mulai mengungkapkan berbagaikeluhannya. Cukup tunjukkan sikap simpati sederhana. Melalui sikapAnda, ajaklah ia melihat segala sesuatu dari sisi positif. Misalnyakatakan, "Mama percaya kamu pasti bisa melakukannya. Ayo cobalagi ya!"
  • Tunjukkan beda sikap optimis-pesimis. Tunjukkanlah pada anak beda orang-orang yang bersikappesimistis dan optimis, dan apa saja untung-ruginya. Seorang yangpesimis akan langsung menyalahkan diri begitu hal buruk terjadi.Meskipun bisa jadi itu suatu bentuk pertanggungjawaban, namun sikaptersebut sedikit banyak bisa menghancurkan rasa percaya diri.Sebaliknya dengan sikap optimis, anak akan merasa diri, kemampuan danusahanyalah yang membuatnya berhasil. Jika hal buruk terjadi, ia akanmenyalahkan kondisi di luar dirinya, seperti "Tugas itumemang sulit"; "Saya merasa tidak sehat"; "Ini hari yang buruk";. Meski tidak selalu tampakrealistis, namun bagi si optimis penolakan orang lain tidak terlalumengecewakannya, tapi justru menantangnya untuk melakukan dengan lebihbaik di kesempatan lain.
  • Belajar bersabar. Anak akan mengalami sendiri kejadian sehari-hari tanpa Andaada di sisinya. Seperti ketika bertengkar dengan teman. Misalnya, Nadia (5tahun) bingung karena sahabatnya, Lila, sekarang lebih suka bermaindengan Doni daripada dengannya. Nadia sedih karenanya. Ibu Nadiamenyuruhnya menunggu sementara waktu. Benar juga, setelah tiga hari, Lila kembali mengajak Nadia ikut bermain bersama Doni. Optimisme jugaberarti memiliki kesabaran ketika harus menanti.
  • Memberi kesempatan mandiri. Dengan memberi kesempatan pada anak untuk melakukan beberapa halsendiri, ia lebih mandiri karena belajar memecahkan masalahnya sendiritanpa menunggu bantuan orang lain. Dalam kesempatan ini ia juga dapatmembuktikan bahwa dirinya kompeten dan cekatan. Ini mendorong sikapoptimisnya dalam memecahkan berbagai masalah.

 



Artikel Rekomendasi