Alami Dan Bebas Bahan Kimia

 

Membatasi konsumsi daging dan menambah porsi sayuran ternyata belum cukup untuk menjaga bumi dan kesehatan keluarga. Awas, saat ini untuk menaikkan kualitas makanan dan harga, penggunaan bahan-bahan kimia mulai dari proses penanaman, penanganan hama,  pengemasan, pengangkutan hingga penyajian makanan, tidak dapat dihindari!
  • Penggunaan pestisida dan herbisida di bidang pertanian telah mengundang keprihatinan banyak orang. Banyak hasil pertanian di negara maju dilarang dikonsumsi karena berdampak buruk pada kesehatan. Lembaga Kesehan Dunia mengestimasi, satu juta orang di dunia keracunan pestisida dari makanan, dengan 20.000 kematian setiap tahun. Petani dan keluarganya berisiko paling tinggi karena kontak langsung dengan bahan kimia tersebut. Residu pestisida juga banyak tertinggal di tanah dan sumber air, sehingga merusak kualitasnya.
  • Makanan alami bebas pestisida hanya bisa dihasilkan oleh lahan pertanian yang tersertifikasi sebagai pertanian organik. Lahan pertanian semacam itu menjaga agar tanah tetap sehat, sumber air tetap terjaga, ekosistem terjaga baik, dan yang terpenting, makanan yang Anda makan Anda adalah makanan yang sehat.
  • Zat aditif pada makanan -pengawet, pewarna, penambah rasa, perenyah, pemutih dan lain-lain- mungkin termasuk yang aman, namun jika anggota keluarga Anda sensitif atau alergi, bisa menimbukan gangguan kesehatan. Selain itu, zat aditif yang menumpuk di dalam tubuh dalam jangka panjang bisa mengganggu kesehatan.
  • Di negara berkembang seperti Indonesia, pengawasan terhadap keamanan zat aditif belum ditegakkan benar. Banyak makanan di sekitar kita menggunakan zat aditif berbahaya. Ingat kasus boraks, formalin dan klorin.  
Saran:
  • Hindari bahan kimia menumpuk di dalam tubuh dengan mengurangi konsumsi makanan awetan/kemasan.
  • Waspada membeli makanan berzat aditif. Teliti label kemasan, kandungan dan komposisi bahan. Pastikan terdaftar di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Beli dari produsen ternama karena, demi reputasi, mereka biasanya memakai zat aditif yang diizinkan.
  • Kurangi kebiasaan makan di restoran cepat saji.
  • Mulailah kebiasaan makan dengan lebih menikmati makanan, bukan menikmati warna, aroma, atau rasa yang kuat, yang biasanya ditimbulkan oleh zat aditif.
Baca juga: Bijak Membeli, Selamatkan Bumi

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cermati Nilai Gizi Sosis

Terkadang untuk mempermudah anak membuka mulut, variasi makanan berupa sosis menjadi pilihan. Kalau anak jadi suka, variasikan dengan bahan lain yang memenuhi syarat gizi yang tepat.... read more