Bruk! Dor! Gedebuk! Wuss! Coba ucapkan kata-kata itu di depan bayi. Pasti dia tersenyum. Kalau diucapkan di depan balita? Dia bisa tertawa terbahak-bahak sampai berguling-guling di lantai.

Bagi balita, selain untuk berkomunikasi, kata-kata juga media untuk berhubungan dan mendekatkan diri dengan orangtua. “Balita senang kata-kata tidak lazim, karena orangtua biasanya mengucapkannya dengan  bersemangat dan mimik lucu. Ekspresi itu disukai anak-anak,” kata Helen Rodwell, psikolog klinis dari Inggris. Itu sebabnya, anak bersemangat mencari kata-kata baru lain yang bisa mendatangkan ekspresi “heboh” dari orangtua.

Kegiatan “berburu” kata-kata baru membuat anak menyadari, permainan kata-kata itu seru dan menarik dipelajari. Bukan hanya kata-kata "normal", tapi juga kata-kata jorok. Tak perlu khawatir, dia hanya ingin tahu reaksi Anda. Kalau Anda sewot atau berekspresi jijik ketika mendengarnya, anak bertambah senang dan terus mengulangi kata-kata itu.

Baca: 7 Keajaiban Balita