Jika Kehamilan Tidak Direncanakan

 

Hamil tidak direncanakan merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh perempuan usia produktif, di bawah 45 tahun.  Kehamilan ini terjadi karena tidak memakai kontrasepsi, menggunakanya tapi tidak konsisten. Namun  menurut beberapa studi, kehamilan tidak direncanakan lebih banyak akibat dari kegagalan kontrasepsi yang mereka gunakan.  Ibu tetap hamil, meski ia atau pasangannya sudah menggunakan alat kontrasepsi.

Kehamilan yang tidak direncanakan itu , menurut Nancy Felipe Russo, Ph.D dari  Arizona State University dan Henry P. David, Ph.D. dari Transnational Family Research Institute,  berpotensi buruk terhadap kesehatan, kehidupan sosial dan psikologis  ibu dan bayi, bila ibu tak lapang menerimanya.
  • Problem kesehatan,  berupa kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah dan lahir  prematur, yang diikuti oleh gangguan otak. Itu terjadi karena ibu stres dan  tidak memelihara kehamilan, misalnya tidak mengonsumsi makanan minuman bergizi, dan tidak memeriksakan janin ke dokter secara rutin.
  • Anak memiliki rasa rendah diri, sebab tidak diasuh atau diperhatikan orangtuanya yang merasa ‘terganggu’ akan kehadirannya. Di kemudian hari,  keadaan itu akan mendorong anak berperilaku kriminal dan menjadi pasien psikitiater karena mengalami gangguan jiwa.
  • Perkawinan menjadi tidak stabil, karena baik suami dan isteri dilanda perasaan menyesal, bersalah atau saling menyalahkan,  mengalami stres, dan sikap penolakan terhadap anggota keluarga baru, hingga berujung pada perceraian.
  • Anak-anak yang lahir dilahirkan mengalami masalah di bidang akademi di kemudian hari, sebab orangtua tidak sejak dini mengajari mereka membaca dan berhitung.
  • Wanita berusia belasan yang hamil di luar keinginannya akan mengalami anemia, komplikasi saat melahirkan yang tak jarang berakhir dengan kematian. Bayi yang dilahirkan oleh mereka juga cenderung memiliki berat badan rendah dan mengalami cedera saat melahirkan.(me)
Baca juga:
Fakta Tentang Aborsi

 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more