Rangsangan Tepat Untuk Anak Pasif

 

Balita satu tahun terkenal dengan kelincahannya. Tabrak sana sini, mencomot makanan, berguling sambil bereksplorasi pada apapun yang ada di depannya. Namun bagaimana jika ia justeru terlihat pasif atau disebut juga slow to warm up child?

Meski mampu berinteraksi dengan orang lain, ia cenderung kurang bersemangat, tampak malu-malu, kurang menunjukkan ketertarikan dengan permainan di sekitarnya dan nampak sulit untuk menikmati permainan.

Anak dengan tipe ini perlu lebih banyak diberikan rangsangan serta latihan langsung dari orangtua. Jangan sampai terlambat, tunjang kemampuan motoriknya serta perkuat otot, tulang dan kemampuan berinteraksinya sedini mungkin. 

Belajar suara binatang
Di masa ini, kemampuan berbahasa bayi sedang berkembang dan ia sedang belajar meniru. Libatkan dirinya dalam kegiatan seperti meniru suara atau bicara berbalasan. Bilang pada anak untuk mencoba meniru suara yang bunda keluarkan seperti, “Mbek… mbek… suara apa, ya, itu? Suara kambing.” Kenalkan pula melalui nyanyian. Bernyanyilah untuknya dengan wajah yang ekspresif.

Berjalan ke pelukan Bunda
Pancing dirinya agar ia mau berjalan sendiri. Walaupun hanya beberapa langkah, ajak dirinya untuk mencoba. Cara paling sederhana adalah meminta balita berjalan ke pelukan, pancing dengan mainan favoritnya. Jangan lupa untuk memberi pujian bila ia mau berjalan beberapa langkah. Bila si kecil belum siap berjalan, tunggu beberapa hari dan coba lagi.

Sambil ganti popok
Dalam sehari, Anda bisa mengganti popoknya sebanyak tiga hingga lima kali. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan momen ini sambil tetap mengajaknya bicara dan bernyanyi. Misalnya, katakan,”Bunda akan membuka apa, ya, yang basah? Popokmu sayang…” atau “Siapa, ya, yang popoknya mau diganti? Angkat tangan…” Dengan memberikan stimulasi seperti ini secara rutin, respon yang baik akan datang dari anak.

Bermain di pangkuan
Saat memangku bayi, banyak yang dapat dilakukan. Bunda dapat memberinya mainan yang menarik sehingga bayi akan berusaha untuk meraih. Gunakan mainan yang berbunyi agar bayi tertarik. Atau, ajak dirinya melihat buku dengan gambar yang menarik dan kenalkan nama dari gambar-gambar yang ada. Di lain kesempatan, minta anak untuk menunjuk gambar yang Anda sebutkan. Ajak kakak, ayah atau anggota keluarga lain untuk duduk di hadapannya dan mengajaknya berinteraksi seperti cilukba, tepuk tangan dan lainnya.

Menikmati ayunan
Bermain ayunan, perosotan atau trampolin adalah kegiatan yang sangat baik dan juga menyenangkan untuk sang buah hati. Permainan ini ternyata sangat bermanfaat jika diperkenalkan pada slow to warm up child untuk membangkitkan atau meningkatkan arousal atau gairah mereka. Arousal sendiri adalah keadaan fisiologis dan psikologis yang reaktif terhadap rangsangan. Saat bemain, biarkan anak bebas berteriak dan tertawa. Pastikan Anda mengawasinya atau pangku si kecil sambil saat duduk di ayunan agar ia tidak trauma.

Bermain bola
Bentuknya yang bundar akan menarik perhatian anak. Gelindingkan bola ke arahnya dan usahakan agar ia mendorong bola atau memukulnya kembali ke arah Anda. Bola ukuran besar akan lebih mudah untuk dimainkan pada usia ini. Jika ia sudah mulai mahir bermain, variasikan ukuran bola yang Anda gunakan. Namun, jangan gunakan bola yang terlalu kecil karena mudah tertelan balita. Hindari pula menggunakan balon yang dapat membuatnya kaget.

Susun balok dan menggambar
Cobalah menyusun balok atau menggambar bersamanya. Berikan contohnya terlebih dahulu, misalnya membuat rumah atau mobil yang ia sukai. Kemudian, sodorkan balok dan minta ia meniru. Pilihlah balok dengan tampilan yang menarik dan berwarna-warni untuk merangsang anak. Begitu pula saat menggambar, gunakan crayon yang mudah digenggam serta aman digunakan. Buatlah cerita dari setiap hasil gambar.

Tetapi, jangan berlebihan. Kemampuan tumbuh kembang setiap balita berbeda-beda, ini semua bergantung pada kesiapan anak. Oleh sebab itu, hindari overstimulasi pada anak karena hal tersebut justeru dapat menyebabkan emosi balita jadi negatif, balita stres, bahkan semakin pasif.

KONSULTASI:  dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, Divisi Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM
(ERN/ERN)

 



Artikel Rekomendasi