Tes Apgar untuk Menilai Refleks Bayi

 

Sebagian besar gerakan yang dipamerkan bayi baru memang merupakan gerak refleks. Walaui demikian, bekal penting ini banyak manfaatnya di kehidupan barunya.

Selama dalam kandungan, bayi selalu mendapat kenyamanan dan kemudahan. Bagaimana tidak? Tubuhnya aman terlindung dalam kantung ketuban, serta segala sesuatunya, seperti bernapas dan mengonsumsi makanan sehat, dijamin 100% oleh sang bunda.

Begitu lahir ke dunia, tepatnya setelah tali yang menghubungkan bayi dan Anda terputus, mau tidak mau ia harus berjuang sendirian. Makanya, organ-organ penting pendukung kehidupan harus mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Nah, untuk melihat apakah organ tersebut sudah siap bertugas atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan, yakni tes Apgar.

Tes Apgar, tes paling pertama. Tes Apgar adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim bundanya. Ada 5 hal pokok yang diperiksa, yaitu:
  • Appearance: Penampilan, yang dilihat dari warna kulit.
  • Pulse: Frekuensi denyut jantung.
  • Grimace: Usaha bernapas yang dilihat dari kuat lemahnya tangisan.
  • Activity: Aktif atau tidaknya tonus otot.
  • Reflex: Reaksi spontan atas rangsang yang datang.
     
Serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai. Bila reaksi bayi bagus, maka nilainya 2. Reaksi kurang baik bernilai 1, sedangkan reaksi buruk bernilai 0. Kesemua nilai tadi akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:
 
  • Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
  • Nilai 7-10: bayi dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
  • Nilai di bawah 7: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu pertolongan.
  • Nilai 0: Bayi meninggal saat lahir.
     
Bekal khusus yang ampuh. Salah satu tes Apgar memang pemeriksaan terhadap gerak refleks. Lalu apa istimewanya gerak refleks ini? Meski terlihat ringkih, setiap bayi baru lahir dibekali kemampuan khusus oleh Tuhan. Yaitu, gerak refleks, gerak yang dilakukan tanpa disadari balita. Gerak ini secara otomatis dipamerkannya begitu ada rangsang dari luar.

Biar gampang, coba saja perhatikan bayi. Bukankah ia sudah bisa menggerak-gerakkan kedua tangan dan kaki, menggenggam, menendang, membuka mulut, menghisap, menangis, dan seabrek kebisaan lainnya. Ternyata gerak refleks sangat ampuh untuk mempertahankan dirinya di lingkungan baru plus jadi alat komunikasi pertama dengan lingkungannya. Bagaimana mungkin?

Di awal-awal kehidupannya, bayi sering menekuk kedua tangan serta kaki ke arah tubuhnya, sementara telapak tangan dan kakinya mengepal. Sebenarnya, ini pertanda ia lagi kedinginan. Maklumlah, selama ini ia kan berada di tempat yang super hangat dan nyaman, yaitu rahim Anda. Nah, dengan berpose seperti ini, sebenarnya bayi berusaha mempertahankan dirinya terhadap lingkungannya. Apa itu? Mempertahankan kehangatan dan menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Jadi, gerak refleks adalah media untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di awal-awal kehidupannya.

Bagaimana dengan menangis? Ini refleks yang juga bisa dijadikan alat komunikasi. Biasanya sih, bayi menangis karena merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Entah karena lapar, kepanasan, merasa bising, atau popoknya basah.
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more