Terapi Musik Untuk Ibu Hamil

 

Penggunaan Terapi Musik atau music therapy di dunia medis sebagai bagian dari perawatan holistik terhadap pasien, bukan sesuatu yang baru. Di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia dan Jepang, Terapi Musik lazim diberikan sebagai tindakan klinis tambahan kepada pasien, misalnya pada penderita kanker, demensia, alzheimer dan kepada pasien autistik.

Musik diperdengarkan kepada pasien yang tengah menjalani perawatan radiologi untuk mengurangi level stress, kepada pasien pascaoperasi transplantasi sel induk sumsum tulang belakang untuk membantu mengatasi rasa sakit dan mual, kepada lansia untuk meningkatkan  derajat kesehatan dan kesejahteraan, kepada  bayi baru lahir untuk membantu proses adaptasi, dan kepada bayi prematur untuk meningkatkan kemampuan menyusu, tidur dan mempertahankan tanda-tanda vital normal.

Di dunia kebidanan, dalam 25 tahun terakhir ini, para peneliti dan klinisi telah mulai mengeksplorasi penggunaan Terapi Musik  bagi  pasien kebidanan, baik ibu hamil maupun ibu bersalin.  Hal ini juga sejalan dengan semakin  maraknya  tren natural birth, sebuah filosofi persalinan yang meyakini bahwa dengan persiapan matang, ibu sesungguhnya dapat menjalani proses persalinan tanpa harus mendapat intervensi medis berupa pemberian obat-obatan pengurang rasa nyeri.  

Manfaat Terapi Musik
1. Membantu ibu mengurangi rasa nyeri.
2. Membantu ibu mengurangi cemas dan gelisah.
3. Membantu  menurunkan level stress.
4. Memberi perasaan nyaman, tenang, atau semangat dan gembira.
5. Membantu melancarkan turunnya bayi ke jalan lahir


Musik dalam Persalinan di Manca Negara
1. Diberikan kepada ibu bersalin dengan cara memperdengarkan musik dari samping ranjang di sepanjang proses persalinan (Pusat Pelayanan Medis Universitas Michigan, Michigan, AS).

2. Karena belum dibiayai asuransi, Terapi Musik diberikan kepada ibu bersalin secara cuma-cuma oleh rumah sakit atas dukungan  Yayasan Nirlaba  JamesCare for Life (Pusat Pelayanan Medis Universitas Ohio, Ohio, AS)

3. Dipromosikan sejak masa kehamilan melalui workshop  “Womb Song”  bagi ibu hamil dan sesi bernyanyi pada kelas pra natal. (Rumah Sakit Chelsea dan Westminster,  London, Inggris)

4. Sedang  dibuat panduan desain kamar bersalin atau The Birthing Unit Design Guideline berupa kamar kedap suara yang dilengkapi peralatan audio untuk memperdengarkan musik yang menenangkan ibu(Departemen Teknologi Universitas Sydney, New South Wales, Australia).
 
5. Dipratikkan  secara mandiri oleh bidan dan doula di Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Kanada. baik di klinik maupun pada persalinan di rumah (homebirth).  


Begini Musik Bekerja
•    Musik memiliki unsur akustik, suara, vibrasi, harmoni dan sebagainya. Unsur-unsur  musik itu sangat dekat dengan tubuh manusia sebab  ditemukan juga di dalam tubuh manusia.

•    Tubuh manusia sangat kaya bunyi-bunyian. Proses biologis yang dilakukan organ-organ tubuh,  misalnya  gerakan peristalstik usus, kontraksi jantung, kontraksi-kontriksi paru-paru,  aliran darah, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, juga menghasilkan berbagai macam bunyi-bunyian. Jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik, maka yang dihasilkan adalah “musik yang indah”, artinya, tubuh itu  sehat.

•    Terapi Musik dimaksudkan untuk menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang terganggu, agar dapat berfungsi normal kembali. Dalam pelaksanaannya, musik yang diterima telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut. Otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ tubuh. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh  juga ikut terpengaruh.

Yuk, Bersalin Ditemani Musik!

1. Pemberian Terapi Musik terdiri dari beberapa jenis, diklasifikasikan berdasarkan keterlibatan pasien  (terapi musik aktif dan pasif), berdasarkan pendekatan ilmu yang digunakan (ilmu musik dan  psikologi), berdasarkan jenis musiknya (musik klasik, suara alam, musik tradisional, musik spiritual/religi dan sebagainya), serta berdasarkan metode  yang digunakan (improvisasional dan terstruktur).

2. Terapi Musik Pasif murah, mudah, efektif dan hampir dapat dilakukan semua ibu bersalin. Caranya:
o    Pilih  musik sesuai selera Anda, kemudian dengarkan dan hayati alunan musik tersebut dalam jangka waktu setiap 1 jam sekali @30 menit di sepanjang Kala 1 persalinan (pembukaan 1- 10).
o    Dengarkan musik menggunakan headset atau langsung dari music player, dengan volume sayup-sayup hingga sedang.
o    Selain musik rekaman, ibu juga dapat mendengarkan live music, misalnya mendengarkan suami bermain gitar atau bidan membunyikan singing bowl (alat musik terapeutik dari Tibet).
o    Bersadarkan penelitian, musik bertempo lambat dan musik relaksasi (termasuk alunan ayat suci dan musik suara alam), paling efektif menurunkan level stress.
o    Terapi musik lebih efektif jika dilakukan sejak masa kehamilan..

3. Terapi musik aktif dapat dilakukan jika ibu mampu, misalnya dengan cara bernyanyi atau bersenandung manakala kontraksi terjadi. Teknik ini sekaligus merupakan cara untuk melatih pernapasan dan mengontrol rasa nyeri.

(BDH/ERN)

Konsultan: dr Ardiansjah Dara SpOG, MRCCC Siloam Semanggi Jakarta.

 



Artikel Rekomendasi