Balita Takut Pada Orang Asing

 

Bukan hanya ke orang yang belum dikenal, ke "wajah lama" pun anak takut. Para ahli perkembangan anak sepakat bahwa takut pada orang asing merupakan bagian dari perkembangan anak, dan mencapai puncaknya saat anak berumur 12 – 15 bulan. Setelah itu, ada anak yang sifat takutnya akan berkurang, ada juga yang berlanjut hingga usia 2 tahun.  Meski ini bagian normal dari perkembangan dan tak dapat dihindari, bukan berarti Anda dapat membiarkannya saja. Bantulah anak mengatasi rasa takut berhadapan dengan orang yang baru dikenal, dengan beberapa langkah berikut:
  1. Jangan paksa anak untuk mudah bergaul di usia sedini ini. Sebaliknya, biarkan anak menghadapi dan menyesuaikan diri dengan wajah baru, sesuai kesiapannya. Memaksa anak untuk mau dengan orang baru, justru akan meningkatkan ketakutannya.  
  2. Jangan sangkal ketakutannya. Kesedihan anak terjadi saat dia merasa menjadi pusat perhatian orang-orang yang belum dikenalnya. Ada yang ingin menggendong, mengelus, mencium dan menyodorkan makanan. Menyangkal ketakutan anak akan memicu ketakutannya berkembang lebih lanjut, meningkatkan ketakutan, dan membuatnya makin tidak berani lepas dari Anda.
  3. Ingatkan para tamu dan kenalan. Mungkin mereka kecewa karena merasa ditolak oleh anak. Jelaskan bahwa anak Anda memang tidak mudah menghadapi orang-orang baru. Nenek yang jarang bertemu anak, mungkin sedih saat anak berontak ketika mau dipeluk. Jelaskan pada nenek, bahwa ketakutan anak pada orang yang jarang bertemu atau baru dikenal adalah hal yang wajar, bukan karena mereka salah memperlakukan anak Anda.  
  4. Ajarkan kenalan atau kerabat teknik mendekati anak. Misalnya, “Salaman saja, Tante, kalau diajak ngomong, Bianca masih takut.”  Anda harus meyakinkan kerabat bahwa yang mereka lakukan bisa mengurangi ketakutan anak, dan mereka harus sabar menunggu sampai anak tenang dan melihat dirinya aman berada di antara orang asing. Minta juga pada kenalan untuk meminjamkan mainan, tetapi jangan tersinggung bila anak tidak langsung mau menerimanya.  
  5. Beri jaminan rasa aman. Anak balita usia 1-2 tahun selalu membutuhkan rasa aman dan kepastian dari orang tuanya dalam melewati fase-fase perkembangannya. Orang tua harus berusaha memberi rasa aman saat anak menghadapi orang baru.  Berikan sebanyak mungkin cinta, baik melalui kata-kata maupun bahasa tubuh, misalnya, ketika anak takut, peluk dia dan tenangkan.
  6. Kenalkan anak pada orang baru sesering mungkin, dan lebih baik biasakan sejak dini. Misalnya, sering mengajak anak pergi ke suatu tempat, dan berkenalan dengan orang-orang di tempat tersebut. Ketika mengajak anak ke mini market, misalnya, kenalkan anak pada petugas kasir atau penjaga toko. Gunakan setiap kesempatan untuk mengajak anak berkenalan dengan orang lain.  
  7. Berkenalan dengan pengasuh secara bertahap. Pengasuh baru juga orang asing bagi anak dan sebaiknya jangan harap mereka akan langsung akrab. Perkenalkan lebih dulu calon pengasuh anak sebelum Anda "melepasnya" mereka berdua. Tunjukkan pada calon pengasuh, cara berkenalan dengan anak Anda.  Ajak pengasuh baru ikut bergabung dengan anak saat bermain. (me)

 



Artikel Rekomendasi