4 Tipe Ayah

 

















Gaya anak tidak akan jauh dari tipe dan gaya pengasuhan ayahnya. Anda tipe ayah yang seperti apa?


Ayah Hipster
- Memutarkan lagu-lagu favorit ayah untuk lullabies anak, seperti musik rock, R&B, atau alternatif.
- Memilih pakaian-pakaian seperti orang dewasa untuk bayi Anda. Tujuannya sih supaya bisa ‘kembar’, kembar pakai jersey tim sepak bola favorit atau pakaian berlogo grup rock favorit.
- Belanja keperluan bayi secara berlebihan dan mengikuti tren.
- Datang ke barbershop  dan mengubah gaya rambut anak sesuai dengan tren.
- Mengajak bayi Anda menonton konser, dan sesekali juga menghadiri konser khusus anak-anak.
- Lebih memilih membeli barang-barang branded untuk kebutuhan anak.
- Tak ragu untuk berkreasi ketika memberikan MPASI pada anak.

Menghasilkan anak seorang trendsetter di lingkungannya. Ia akan tampak berbeda dan lebih keren dibandingkan teman-teman lainnya, baik dalam memilih pakaian maupun mainan. Dalam hal mengemukakan pendapat, ia juga tidak ragu untuk mengemukakannya, karena ia terbiasa ngobrol dengan Anda.

Ayah ‘Nervous’
- Tidak bisa jauh dari ponsel karena ‘hobi’ bertanya dan minta pendapat orang lain tentang cara mengasuh atau menghadapi polah bayi. Bahkan tidak cukup jika hanya telepon satu orang saja.
- Terlalu banyak menimbun diaper bag, termasuk isi dari diaper bag. Bila perlu membawa minyak kayu putih sebanyak 2 botol untuk berjaga-jaga.
- Bolak-balik cek isi diaper bag, jaga-jaga agar tidak ada yang tertinggal.
- Setiap bayi menangis bahkan merengek sedikit saja, Anda langsung cek suhu tubuh anak. Takut, jangan-jangan ia sakit.
- Ketika sedang menyetir mobil, setiap beberapa menit sekali Anda menengok ke jok belakang untuk memastikan belt dari car seat anak masih terpasang dengan benar.
- Membeli berbagai jenis asuransi untuk ‘melindungi’ anak.
- Koleksi aneka macam obat-obatan untuk anak dan selalu dibawa kemana-mana.

Menghasilkan anak yang penuh rasa tanggung jawab dan detail terhadap sesuatu yang sedang ia kerjakan. Anak akan memastikan apa yang ia kerjakan berjalan dengan baik dan benar. Ia juga akan tumbuh dengan sarana dan prasara yang terbaik, karena sudah disiapkan oleh sang ayah.

Ayah ‘Hijau’
- Menggunakan barang-barang bayi dan mainan bayi yang semuanya terbuat dari bahan natural, jauh dari bahan-bahan kimia.
- Menanam tanaman pangan sendiri daripada membeli produk yang mengandung pupuk kimia dan bebas pestisida.
- Membuat sendiri MPASI bayi dari bahan-bahan makanan organik.
- Mendesain rumahnya eco housing, mengandalkan sinar matahari untuk penerangan pagi dan siang, dan memaksimalkan ventilasi untuk mengurangi pemakaian AC.  
- Membawa beberapa tas kain kosong kemana-mana untuk tempat sampah dan tempat popok kotor.
- Membawa tas belanja saat berbelanja.
- Rajin memanfaatkan barang-barang bekas untuk dibuat mainan anak.

Menghasilkan anak peduli  lingkungan sekitarnya, termasuk menjaga kebersihan dan tidak ragu untuk berbagi cerita perihal kepeduliannya terhadap lingkungan atau menegur orang-orang yang membuat lingkungannya kotor. Si kecilpun akan tumbuh lebih sehat karena hidup di area yang bersih dan tidak mengonsumsi barang-barang atau makanan yang mengandung zat kimia.

Ayah ‘Kekanak-kanakan’
- Gemar mengeluarkan suara-suara lucu dan menarik untuk ‘menghidupkan’ tokoh dalam ceritanya pada anak.
- Tidak ragu mengenakan dan memakaikan anak kostum atau properti yang mendukung aktivitasnya bermain bersama. Anda pun rela melakukan gerakan-gerakan yang mungkin dianggap oleh orang lain aneh. Yang terpenting buah hati Anda senang.
- Memiliki selera humor yang tinggi dan cenderung santai menghadapi sesuatu.
- Banyak menghabiskan waktu di arena bermain bersama anak.
- Punya list mainan-mainan dan tempat bermain bersama anak, meski terkadang ada beberapa spot yang kurang cocok dengan usia anak. Anda terlalu ambisius, ingin mengenalkan dan mengajarkan banyak.
- Sayangnya, seringkali pilihan permainan untuk si kecil kerap membuat Anda  rentan terhadap cidera.

Menghasilkan anak yang lincah, aktif, dan fleksibel. Artinya anak akan mudah beradaptasi dengan lingkungan, peraturan baru, dan orang baru, bahkan dengan orang dewasa sekalipun. Anak yang dibesarkan dengan ayah seperti ini juga cenderung tumbuh menjadi anak yang berani mencoba sesuatu dan all out, asalkan hal itu menarik baginya.

(NAT/ERN)

 



Artikel Rekomendasi