Kompak Mengasuh Balita

Diperlukan kerjasama yang baik antara Ayah dan Ibu, termasuk dalam membesarkan balita.

Beri contoh yang baik.

Di usianya, balita senang sekal memperhatikan dan mencontoh lingkungan di sekitarnya, termasuk kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Untuk itu diperlukan sikap hati-hati dalam bertutur dan bertingkah laku agar kebiasaan buruk tidak ‘menurun’ padanya. Rem kebiasaan buruk Anda.
Bukan berarti anak tidak boleh tahu mana yang buruk. Beri pengertian mengapa sebuah kebiasaan dikatakan buruk dan apa akibatnya jika dilakukan. Penjelasan ini lebih mudah dimengerti dan anak tidak merasa terlalu didikte.

Berbagi tugas.

Sudah saatnya Ayah dan Ibu berbagai tugas dan saling mendukung dalam membesarkan anak. Misalnya saja, saat ibu sedang dibuk menyiapkan makan malam, Ayah yang bertugas menemani balita. Selain untuk membantu Ibu, tindakan ini juga bisa mendekatkan balita dengan Ayahnya.

Menjadi teman bermain.

Sebagian besar aktivitas anak adalah bermain. Agar bisa mengimbanginya, Ayah harus ikut bermain dengan balita, misalnya saja main PS, mobil-mobilan, puzzle, basket, sepakbola, atau kegiatan berkerigat lainnya. Jadilah teman bermain yang asyik.
Ayah juga bisa menemani balita nonton TV sekaligus memberi pengertian acara TV yang boleh dan tidak berikut alasannya.

Kompak membantu Ibu.

Sertakan balita dalam kegiatan rumah untuk memupuk rasa memiliki, disiplin, dan tanggung jawab.
Ajari dia mengerjakan pekerjaan rumah ringan seperti membereskan mainan setelah selesai bermain atau merapikan kamarnya.

Menjadi ‘kamus’ pintar.

Selain meniru, balita mulai hobi bertanya. Ayah yang hebat adalah Ayah yang bisa memberikan jawaban yang tepat setiap kali ia bertanya. Jangan ragu untuk terus meng-update informasi terkini, agar bisa menjadi sosok Superdad yang membanggakan bagi balita.