Makan Bersama Anak

 

Berapa kali dalam seminggu Anda makan bersama dengan keluarga di rumah? Satu, dua kali atau sama sekali tidak pernah! Anda mungkin hanya melakukannya di hari besar seperti ulang tahun, Lebaran atau Natal. Mulai sekarang, cobalah menjadikan kegiatan makan bersama sebagai momen yang tidak kalah pentingnya dengan belanja mingguan, membacakan buku buat anak atau berlibur bersama pada akhir pekan. Sebab ternyata, makan bersama keluarga di rumah, memiliki manfaat yang luar biasa. Matikan televisi, singkarkan gadget dan isi kebersamaan dengan:

  1. Mengajak seluruh anggota keluarga untuk terlibat memilih menu. Anda bisa melihat-lihat  resep makanan di  rubrik Makan di majalah ayahbunda, yang  menyediakan beragam makanan yang umumnya bisa dinikmati oleh orang dewasa dan balita. Kegiatan ini akan mengasah visual, intelektual dan perbendaharaan kata anak.     
  2. Menyiapkan high chair bagi balita yang tinggi badannya belum sesuai dengan tinggi meja. Ini agar balita merasa nyaman dengan lingkungan fisik tempat ia makan. Dengan memberinya tempat duduk khusus,  balita akan belajar bahwa ia diharapkan untuk duduk diam saat makan, tidak jalan berkeliling ruangan atau sambil bermain.
  3. Libatkan anggota keluarga  menyiapkan makan bersama. Anda bisa meminta pasangan untuk mengangkat makanan dari dapur ke meja makan.  Minta tolong balita Anda  untuk meletakkan sendok, garpu atau serbet di meja  Cara ini akan menjadi ‘warming up’ bagi Anda sekeluarga untuk memulai kebersamaan. Lewat ini si kecil juga   belajar  bertanggung jawab yang akan mengasah kepercayaan dirinya.
  4. Mengajak berdoa  setelah semua duduk menghadap meja makan untuk menghargai dan bersyukur atas makanan yang telah tersedia. Kebiasaan ini sekaligus akan mengembangkan keyakinan mereka untuk tidak membuang  makanan dan menghargai orang-orang yang telah menyediakan  makanan tersebut.
  5. Membuka  percakapan dengan pertanyaan ringan seperti,  “Kamu bermain dengan siapa?  Tanyakan juga mengenai rasa makanan  saat itu. Lalu tanya  makanan apa yang  ia inginkan untuk waktu  makan selanjutnya.  Ini akan melatih anak untuk mengungkapkan  keinginan yang akan mengasah kepercayaan dirinya.
  6. Tunjukkan kasih sayang dengan saling melayani antaranggota keluarga seperti mengambilkan lauk, mengoper pitcher, dan saling mengucapkan terima kasih dengan cara menepuk pundak. Selain itu,  suapi  balita yang  belum bisa makan sendiri. Tindakan itu kelihatan sepele, namun jika dilakukan dengan tulus dan gembira, balita akan merasakan kasih sayang orangtuanya.
  7. Tunjukkan table manner seperti  tidak berbicara saat makanan penuh di mulut, tidak mengunyah dengan mulut terbuka dan bersuara, tidak mengucapkan kata-kata ‘kamar mandi’,  tidak mengambil makanan yang jauh dari tempatnya tapi minta tolong diambilkan dan mengucapkan terima kasih, tidak mengambil sesuatu dari gigi secara terbuka, gunakan tisu atau serbet untuk mengelap mulut bukan dengan tangan.  Pengetahuan ini menjadi bekal bagi anak untuk sukses di kehidupan sosialnya kelak.

KONSULTASI : PSIKOLOG RATIH IBRAHIM  DARI  PERSONAL  GROWTH

 



Artikel Rekomendasi

post4

4 Tipe Ayah

Gaya anak tidak akan jauh dari tipe dan gaya pengasuhan ayahnya.Anda tipe ayah yang seperti apa?... read more