Memberi Saran Ibu Hamil

 

Ibu hamil paling sensitif dinasehati. Karenanya sebelum memberi nasihat, cobalah untuk berempati, bagaimana perasaannya bila mendengar nasihat Anda. Ini tips yang bisa Anda praktikan.
  1. Pakai prolog. Gunakan prolog agar tidak “tembak langsung.” Cara menasihati juga tidak kentara, karena sambil menceritakan pengalaman pribadi secara kasual, ringan, bersahabat. Contoh: “Bayi saya dapat ASI eksklusif 6 bulan, ia sehat dan jarang sakit. Nanti jangan lupa menyusui ya, Bu?”
  2. Gunakan orang ketiga. Membuat Anda tidak bereksan sok tahu atau menggurui dengan mengutip saran orang ketiga yang kompeten yaitu dokter kandungan. Contoh: “Dokterku dulu merangku minum wine karena membahayakan kesehatan janin…”
  3. Gunakan taktik “menggali” lewat pertanyaan. Dengan bertanya, Anda memberi kesempatan ibu memaparkan masalahnya, sehingga nasihat Anda lebih berempati dan kena sasaran. Contoh: “Kamu tidak menyusui, boleh tahu masalahnya? …Kali akau boleh ususl, lebih baik bayimu disusui saja karena masalahmu bisa diatasi dengan…”
  4. Teknik memberi saran/usul. Minta izn sebelum memberi saran yang berbeda lebih simpatik daripada langsung mendebat obrolan para ibu. Contoh:”Aku boleh kasih saran gak?..Menurutku ASI tetap yang terbaik. Ibu-ibu di Amerika bahkan sedang menggerakan Calling for Action, kembali ke ASI.”
  5. Memakai referensi terpercaya. Isi nasihat Anda jadi lebih kuat sebab ada sumber referensinya. Contoh: “Saya baca di Ayahbunda, tidak semua kasus sungsang memerluka Caesar.”
  6. Sampaikan tidak langsung. Ibu tidak merasa sedang dinasihati, tapi kata-kata Anda bisa membangkitkan kepeduliannya. Contoh: “Sushi memang enak, namun mudah-mudahan tidak mengandung bakteri salmonella ya!”
  7. Sampaikan to the point. Isunya genting, harus disampaikan langsung apapun risikonya. Contoh: “Kamu nekat ya! Kalau naik motor dan tiba-tiba jatuh atau tabrakan, fatal akibatnya. Please, jangan naik motor lagi.”
  8. Melibatkan diri. Ibu tidak merasa sedang dinasihati, tapi keprihatinan Anda bisa membangkitkan kepeduliannya. Contoh: “Aduh kasihan keponakanku, terkena efek obat. Bagaimana nih?”
  9. Nasihat lewat bacaan. Lebih sesuai keadaan dan dengan membaca artikelnya semoga hati ibu terbuka. Contoh: Pinjamkan majalah Ayahbunda yang memuat artikel tentang masalahnya, lalu katakana, “Ada artikel yang menarik di halaman 30.”
  10. Sampaikan sambil bercanda. Ibu tidka merasa sedang dinasihati, tapi isi gurauan Anda bisa membangkitkan kepeduliannya. Contoh: “Mama,mama..tolong! Aku kecekik asap rokokmu! Kalau stres jangan merokok dong, Ma!”
  11. Memberi solusi. Meski tidak menasihati langsung, tindakan Anda menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masalah menyusui. Hal itu bisa mengisyaratkan sebuah nasihat juga bagi ibu yang bersangkutan agar tidak gegabah mengambil keputusan. Contoh: “Bu, bagaimana jika diskusi dulu dengan temanku. Dia konsultan laktasi. Ini no teleponnya..”
  12. Trik “Kambing Hitam.” Ibu tidak merasa sedang dinasihati, tapi pesan gurauan Anda bisa membangkitkan kepeduliannya. Contoh: “Mas, kopi  untuk ibu ini tanpa kafein, ya! Ibu hamil tidak boleh minum kopi banyak-banyak, lho.” Atau “{a, bakso buat ibu ini sambalnya sedikit saja. Dia sedang hamil kalu makan sambel terus diare, warung bakso Bapak nanti saya tuntut, lho!” (me)
Baca juga:
Tips Membuat Nasihat Untuk Ibu Hamil
Mood Swing Calon Ibu









 



Artikel Rekomendasi