Membujuk Suami Menemani Persalinan

 

Berdua kompak menjalani kehamilan. Namun begitu detik-detik persalinan tiba, calon ayah mangkir. Jangan memaksa! Bujuk ayah melalui pendekatan dengan melibatkannya sejak awal kehamilan.

Berbeda dengan era tempo doeloe di mana suami lebih sering berjalan hilir mudik di ruang tunggu, dengan wajah cemas menunggu istri berjuang melahirkan buah hati. Kini, Ayah modern, dengan kesadaran sendiri, ingin terlibat aktif selama proses persalinan bayi. Mereka rela memijat istri, membimbing teknik bernapas, membimbing teknik hipnoterapi, atau sekadar menggenggam tangan dan membisikkan kalimat pemberi semangat.

Dari sudut pandang aturan rumah sakit, selain dokter dan perawat,  memang ada orang lain yang diizinkan menemani calon ibu. Pilihan kebanyakan jatuh pada ibu kandung atau ibu mertua dengan anggapan mereka lebih berpengalaman. Namun bila keduanya berhalangan hadir, calon ayahlah yang diandalkan. Masalahnya, banyak hal membuat langkah kaki sang calon ayah terasa berat untuk masuk ke ruang bersalin. Bagaimana membujuknya? Ini dia tipsnya:
  1. Tanyakan alasannya. Kalau ia tidak mau melewatkan pertandingan sepakbola atau basket tim kesayangannya, Anda berhak memintanya untuk bersikap lebih dewasa. Tapi kalau ia menganggap pengalaman itu bersifat traumatik, lebih baik Anda menerima alasannya dengan lapang dada.
  2. Terkadang suami kurang paham apa yang harus ia lakukan di samping Anda di ruang bersalin. Ajaklah ia ikut di kelas senam hamil. Dia akan tahu bahwa sekecil apa pun dukungannya, sangat besar artinya bagi Anda.
  3. Jika ia takut melihat darah atau takut mengalami disfungsi seksual, katakan dia tidak perlu melihat ke area “bawah”. Cukup duduk atau berdiri di sisi kepala Anda dan memberikan tangannya untuk Anda pegang.
  4. Beri masukan pada suami apa arti kehadirannya di samping Anda. Bila ia bersedia, berarti hubungan Anda sudah meningkat menjadi hubungan yang lebih ‘dewasa’. Suami tidak hanya menilai seks sebagai sesuatu yang ‘bersih’ dan ‘menyenangkan’. Dia juga perlu tahu seks terkadang bisa berubah menjadi sesuatu yang ‘menjijikkan’ dan ‘berantakan’. Salah satunya adalah momen Anda melahirkan buah hati.
  5. Apa pun alasannya, jangan pernah dipaksakan. Anda tentu tidak ingin melihatnya berada di samping Anda dengan berat hati. Beberapa orang malah berubah pikiran di menit-menit terakhir. Akan berbeda rasanya bagi Anda berdua jika ia menemani Anda dengan tulus.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kiat Memerah ASI

Ketika kita jauh dari bayi, ASI harus tetap dikeluarkan untuk persediaan bayi Anda jika sewaktu-waktu Anda pergi keluar rumah. Juga, agar produksi ASI tidak berkurang. Berikut kiat memerah ASI... read more