Bermain Bersama Janin

 

Spesialis kandungan dari Boston University, Amerika Serikat, Dr. David B. Chamberlain menyarankan untuk mengajak anak belajar sejak dalam kandungan. Psikiater dan ahli perkembangan anak, Dr. Thomas R. Verny pun menyatakan bahwa dampak lingkungan prenatal berhubungan erat dengan perkembangan anak. Bagaimana cara mendidiknya? Sama seperti balita, yaitu dengan bermain!
  • Mari ngobrol, Nak! Janin belajar melalui mendengar pembicaraan bundanya. Libatkan ia dalam pembicaraan ayah dan bundanya atau berdua saja. Bincangkan hal-hal yang menyenangkan. Selipkan kalimat afirmasi positif secara berulang, seperti “Kamu sehat ya di dalam.” karena hal ini dapat membuat hubungan batin antara janin dan ibu terjalin erat.   
  • Senter disko. Sejak usia 27-28 minggu, janin sudah bisa buka mata sehingga bisa bereaksi terhadap cahaya yang terlihat jelas dari peningkatan denyut jantung. Ajak dia bermain senter disko! Caranya, arahkan senter ke berbagai bagian perut, lalu gerakkan seperti lampu disko. Nyala dan matikan senter secara berulang. Atau ‘lompat’ ruangan, bunda bergerak dari ruang kamar yang gelap, lalu ketika melangkah ke ruang keluarga yang terang.
  • Musik asyik. Berbaringlah di sofa atau tempat tidur, sambil sandarkan kaki di bantal, lalu putar musik favorit. Sejak usia 24 minggu, janin mulai gunakan indera pendengaran. Cairan ketuban menjadi penghantar gelombang suara bagi janin, sehingga rangsangan suara dari sekeliling maupun dari luar rahim dapat di dengarnya. Mendengar musik klasik, pop, rock atau dangdut, semua sama saja! Hanya musik yang memberi rasa aman di telinga bunda yang akan memiliki efek positif bagi janin. Musik akan merangsang pertumbuhan sel otak dan merangsang indera pendengaran. Nikmati musik secara total, tidak sambil chatting di smartphone atau pekerjaan lain.
  • Goyang badan. Menari bisa menjadi cara untuk mengajak janin belajar mengekspresian diri sejak dini. Sebab, sejak dalam kandungan, janin ternyata sudah bisa mengekspresikan diri sesuai perasaan yang dialami bundanya. Saat bunda sedang stres, janin bisa ikut mengernyitkan dahi yang terlihat melalui USG 4 dimensi. Maka, saat bunda bahagia, menarilah begitu juga saat sedih untuk hilangkan rasa sedih. Menari bersama pasangan pun ide bagus!  
  • Mainkan alat musik. Jika Anda punya hobi bermain alat musik, tetap teruskan selama hamil. ‘Kedekatan’ janin dengan suara alat musik yang Anda mainkan, kelak akan  membuat ia menyukai alat musik tersebut.
  • Berbalas sapa. Ajak janin bermain balas-membalas saat bunda meraba perut. Terutama saat usia kandungan 16 minggu dan seterusnya, karena janin akan bereaksi terhadap sentuhan, rabaan atau tekanan pada perut bundanya. Saat usap perut, minta janin bergerak mengikuti arah usapan. Saat mengetuk perut, minta ia pada hitungan ke-5 untuk membalasnya dengan menendang atau menonjok menggunakan tangannya.  Atau minta ia menunjukkan tonjolan di bagian perut yang sudah bunda tandai dengan cara menekan. Gerakan janin adalah tanda bahwa janin berkembang sehat dan aktif.
  • Bacakan buku. Bacakan buku seperti bunda sedang bercerita pada balita. Baca sambil mengusap perut, tanda bahwa janin diajak berkomunikasi oleh bundanya. Bumbui dengan intonasi suara yang berbeda-beda, sesuai jalan cerita dan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
  • Petak umpet suara. Gunakan mainan yang mengeluarkan suara menarik. Katakan, “Ini rattle, Nak. Ini calon mainanmu” dan bunyikan dekat perut bunda  dengan ritme. Gerakkan ke kanan, kiri, atas dan bawah perut. Kemudian arahkan rattle yang tetap dibunyikan, menjauh dari perut, lalu mendekat kembali. Jelaskan “Wah, suaranya menjauh. Kerincingan menjauh dari perut Bunda, Nak.” Janin akan mengenal konsep jauh-dekat sejak dini sekaligus melatih indera pendengaran.
  • Olahraga khusus ibu hamil seperti berenang atau yoga, untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi tres, kekuatan otot dan membantu pernapasan. Ajak janin bermain, seperti mencipratkan air kolam renang ke perut. Janin dapat merasakan cipratan air, sambil bunda cerita apa yang sedang dilakukan. Saat yoga, sesekali ajak janin bercanda dengan gerakan yang mirip pose binatang tertentu. Katakan, “Nak, buat gerakan anjing, yuk! Kita bergerak bersama, ya. Bunda juga bisa lho, menirukan suara anjing. Guk..guk..guk…” sambil membuat gerakan yang mirip.(me)

 



Artikel Rekomendasi