Hamil Dengan Diabetes

 

Diabetes kehamilan atau gestasional dialami oleh 5% ibu hamil. Diabetes jenis ini sulit dideteksi. Diabetes didiagnosis dengan 2 pemeriksaan, yaitu gula darah puasa dan gula darah sewaktu (2 jam setelah makan). Batasan gula darah puasa 100 mg/dl, dan batasan gula darah sewaktu 140 mg/dl. Lebih dari itu digolongkan diabetes.

Mengobatinya:
  • Diet. Kurangi konsumsi gula sederhana (biasanya terdapat pada minuman dan camilan manis) dan atur pola makan sesuai kebutuhan kalori ibu hamil. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi, karena jika kalori kurang, berisiko terjadi hipoglikemia (kadar gula darah turun drastis ditandai lemas, keringat dingin dan pingsan). Dokter akan terus memantau kadar gula darah. Kalau turun, lanjutkan diet. Jika tidak turun atau malah naik, diet disertai langkah berikutnya.
  • Kontrol darah berkala. Baik dilakukan saat kontrol rutin maupun periksa sendiri. Beli alat pengukur kadar gula darah yang praktis.
  • Suntik insulin. Karena selama hamil tidak boleh makan obat-obatan penekan gula darah yang merangsang produksi insulin, maka digunakan suntikan insulin. Dosis sesuai kebutuhan, ada yang disuntikkan sekali sebelum sarapan, ada yang setiap waktu makan. Anda bisa belajar menyuntik sendiri. Pahami prinsip sterilitas, ragam insulin, dosis dan penyediaan insulin yang tepat. Pemberian insulin tidak berakibat buruk bagi janin, justru memastikan janin tumbuh baik, dna meminimalkan risiko komplikasi lainnya.
  • Pantau hipoglikemi, jangan sampai gula darah drop. Ngemil teratur tapi bukan camilan manis.
  • Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan merapikan rumah, akan menurunkan kadar gula darah.
  •  
 Gejala diabetes:
  • Banyak kencing (poliuria).
  • Banyak minum (polidipsia).
  • Banyak makan (polifagia).
  • Berat badan turun drastis.
  • Keluhan yang sering dihubungkan dengan diabetes: sering bisulan, gatal-gatal di kulit dna kemaluan, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk, kesemutan.
     

 



Artikel Rekomendasi