Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Ibu Hamil

 

 
Ilustrasi ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi seimbang (dok. Freepik)


Cegah sebelum sakit! Jangan tunggu sakit dulu untuk menjaga kesehatan. Terutama selama kehamilan, penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat, tetap berolah raga, dan asupan nutrisi yang spesifik.

Agar ibu hamil tidak gampang  sakit, penting bagi ibu meningkatkan sistem pertahanan tubuh selama kehamilan dengan:

- Cukup istirahat dan tidur. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, terutama wanita hamil yang bekerja.

- Menjauhkan diri dari stres. Berusahalah mempertahankan sikap positif. Anda juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan relaksasi yang membuat Anda merasa tenang, seperti pijat refleksi.

- Melakukan olahraga yang dirancang untuk ibu hamil, mulai dari yang ringan seperti bersepeda, atau yoga ibu hamil. Dengan berolahraga rutin, tubuh akan lebih bugar.

- Mengonsumsi makanan bergizi, karena asupan nutrisi akan menjadi bahan baku untuk melawan kuman penyebab penyakit.

Nutrisi spesifik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil terhadap penyakit dan infeksi, di antaranya:  

- Asam Folat, menjaga sistem imunitas dan mengurangi risiko janin mengalami kelainan tabung saraf hingga 70%. Penting dikonsumsi di awal kehamilan, saat pembentukan otak dan susunan saraf pusat.

- Vitamin C, untuk meningkatkan produksi antibodi dan mencegah infeksi sekunder pada penderita influenza.

- Kalsium, untuk membantu tubuh menyerap vitamin C, mencegah ibu hamil kehilangan kalsium dari tulang, serta untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Agar kalsium bisa diserap dengan maksimal, harus disertai dengan konsumsi vitamin D, misalnya dengan minum susu, yang kaya kalsium dah vitamin D.

- Zat Besi, untuk mengatur fungsi sel T limfosit dalam sel darah putih. Kekurangan zat besi menyebabkan terhambatnya perkembangan imunitas selular; penurunan aktivitas sel NK; peningkatan risiko infeksi.

- DHA (docosahexaenoic acid), untuk mendukung sistem saraf ibu hamil.

- FOS (Fructooligosaccharides), untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dengan mendukung berkembangnya Bifidobacteria di saluran pencernaan. Bifidobacteria memfermentasikan FOS menjadi asam asetat dan asam laktasit yang bisa meningkatkan fungsi pencernaan sehingga membantu imunitas.

Nutrisi segelas susu.

Susu dikenal sebagai pendongkrak imunitas tubuh. Satu gelas susu berisi hampir semua kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh. Susu juga bisa diperkaya dengan berbagai kandungan nutrisi, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tertentu. Misalnya, susu ibu hamil (bumil) yang kandungan nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan ibu selama kehamilan. Mengonsumsi susu bumil secara rutin, sangat bermanfaat, apalagi jika Anda mengalami mual dan muntah pada pagi hari. Karena itu nutrisi yang hilang terbuang bisa Anda ganti dengan minum susu.

Susu rendah lemak dan produk turunannya, keju, yoghurt, juga merupakan sumber protein dan kalsium, sehingga ibu hamil dianjurkan mengonsumsinya. Pasteurisasi susu sangat mengurangi jumlah patogen. Sebagian besar produk-produk susu yang tersedia sudah dipasteurisasi. Namun, hati-hati dalam menyimpan, karena masih ada risiko tercemar kembali oleh bakteri patogen seperti Listeria. Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu dingin dan menyebabkan infeksi. Untuk alasan itu, produk susu harus disimpan dengan baik dan tertutup untuk mencegah kontaminasi.

Produk susu idealnya habis dikonsumsi dalam dua hari setelah dibuka, atau dimasak setelah masa dua hari. Susu mentah dan produk turunannya, seperti susu yang tidak dipasteurisasi dan keju yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, jangan dimakan. Jadi, konsumsilah susu dan produk susu yang aman saja, terutama bagi ibu hamil.

Baca:
Zoom Live Ayahbunda: Imunitas Ibu Hamil Di Masa Pandemi
Hamil, Daya Tahan Tubuh Menurun 





 

 



Artikel Rekomendasi