Stimulasi Cerdaskan Bayi

 

Untuk mencapai tingkat perkembangan yang sesuai usianya, bayi butuh stimulasi yang tepat. Stimulasi yang sederhana ini jika dilakukan dengan tepat akan membuat tumbuh kembang bayi optimal. Lakukan kapan saja dan dimana saja.

Ciumi tubuh bayi. Mencium bayi tidak hanya memberi ikatan emosi, tapi secara biologis memberi manfaat bagi kesehatan. Ketika Bunda mendaratkan ciumannya ke tubuh atau wajah bayi,  ia memberi 'sampel' patogen yang ada di wajah bayi. Lalu sampel ini diambil oleh organ limpoid sekunder ibu seperti amandel, kemudian bermigrasi ke payudara ibu dan menghasilkan antibodi yang dibutuhkan bayi. Itu sebabnya bayi yang sering dicium memiliki kekebalan tubuh yang baik.
 
Menggendong dan membuai. Periode 3 bulan pertama kehidupan bayi merupakan “trimester keempat kehamilan,” karena bayi butuh lingkungan mirip rahim ibu, yaitu lingkungan yang hangat, didekap dan diayun-ayun. Itu sebabnya bayi baru suka dibedong dan ditimang-timang.  Menggendong dan membuai penting untuk pengembangan rasa percaya, empati, belas kasih, dan hati nurani bayi. Selanjutnya bayi mengembangkan kecerdasan dan kemampuannya untuk menerima, memberikan kasih sayang, keintiman, cinta dan kebahagiaan.  

Sandarkan bayi di dada. Dengan bersandar, bayi mendengar detak jantung bunda, seperti merasakan kembali pengalamannya di dalam rahim.  Irama jantung Bunda yang teratur akan membuat sirkuit otak bayi khususnya di bagian korteks yang menjadi pusat ingatan dan pengendalian emosi terbentuk dengan sempurna. Bunyi detak jantung yang teratur terekam  dalam meori otak hingga tercipta keseimbangan antara kognitif dan emosi.  Jadi, jaga kestabilan emosi, jangan panik, kesal atau takut yang dapat menyebabkan jantung Bunda berdetak tak beraturan.  

Peluk bayi. Secara ilmiah pelukan terbukti bisa mengurangi depresi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Jumlah  sel darah merah dalam darah akan meningkat ketika seseorang disentuh. Sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh termasuk ke jantung dan otak. Peningkatkan jumlah sel darah merah  bisa mencegah dan menyembuhkan penyakit.

Tatap mata bayi! Meski masih samar, bayi bisa melihat wajah Anda dalam jarak pandang 20 -30 cm. Dengan menatap mata bayi, Anda mendapat balasan, dia juga menatap Anda. Saat menatap wajah Anda, dia sedang mempelajari dan mengingat wajah Anda.  
 
Ajak bayi bicara. Meski bayi belum paham,  mengajak bayi ngobrol dapat menjadi landasan bagi perkembangan bahasa bayi kelak. Sering mengajak bayi bicara dapat meningkatkan kekuatan otaknya. Dan kata-kata bisa memiliki efek yang lebih besar dibanding dengan suara-suara seperti music.

Sentuh tubuh bayi. Bayi yang banyak diberi sentuhan dan belaian, perilakunya akan lebih mudah diatur,  tidur lebih nyenyak dan  tidak rewel. Sentuhan juga akan meningkatkan perhatian dan fokus bayi dalam berinteraksi dengan orang sekitarnya. Dengan memberikan sentuhan Anda juga telah mengajarkan dan merangsang bayi untuk mengenali indera perabanya. (me)


 



Artikel Rekomendasi