Tetap Aktif di Stroller

 

Jalan-jalan ke luar rumah bersama balita di dalam stroller membawa berpengaruh positif, yaitu menstimulasi panca indera, interaksi dengan orang sekitar, melihat pemandangan dan merasakan udara di luar rumah. Namun sebaiknya sesekali Anda berhenti sejenak untuk menatap anak dan mengajaknya bicara. Karena terlalu lama dalam stroller bisa berpengaruh buruk pada perkembangannya. Padahal di usia ini, otak anak sedang berkembang dan siap menerima beragam stimulasi positif.

Banyak hal bisa dilakukan bersama anak agar ia tetap aktif meski berada di strollernya:
  1. Ngobrol banyak hal saat singgah atau berhenti, jongkoklah di dekat anak, tatap wajahnya dan ajak ia bicara. Misalnya, saat di kolam ikan, “Ada ikan kuning, merah, dan putih. Lihat, yang putih itu lincah sekali.” Saat melihat anak bermain futsal, “Lihat, mereka berlari cepat sekali.” Di kandang burung, “Itu namanya burung perkutut, suaranya merdu.” Bicara dengan menatap wajahnya akan membuatnya merasa aman.
  2. Berkenalan dengan anak lain dengan mendekatkan ke stroller anak lain. Meski anak belum tertarik untuk berteman, tapi ia senang berada di antara anak seusianya.  Lalu ajarkan anak menyapa anak lain, “Hai, ini Raya. Siapa namamu?” Mereka biasanya akan saling menatap dan berusaha saling menyentuh mainan di stroller temannya.
  3. Mengenal bentuk dan warna. Gantung mainan berbentuk bunga, buah, atau binatang aneka warna di bagian samping stroller. Mainan yang digantung dan berbunyi jika ditarik atau dipegang, akan merangsang anak untuk melakukannya berulang-ulang. Cara ini mengasah motorik halus, merangsang indera pendengaran dan penglihatan.
  4. Menyentuh daun seperti selembar daun mangga atau jambu, baik yang masih hijau maupun yang sudah kering, jangan lupa dibersihkan dulu dari debu. Biarkan tangan anak merasakan bedanya tekstur daun basah dan kering. Jelaskan warna dan tekstur daun, pastikan si kecil tidak memasukkannya ke dalam mulut. Ia sekaligus belajar bunyi daun basah dan kering saat bersentuhan.
  5. Mengenal irama lewat lagu yang Anda nyanyikan. Berhentilah di dekat tempat orang berjualan CD/VCD atau di depan rumah orang yang sedang memainkan alat musik. Ceritakan kepada anak tentang lagu yang sedang ia dengar.
  6. Mengenal bunyi-bunyian. Sebutkan nama bunyian yang terdengar. Misalnya, “Itu suara klakson mobil, bunyi burung, gonggongan anjing, suara penjaja makanan, dan suara orang berteriak.” Si kecil akan memandang ekspresi wajah Anda saat Anda bicara. Ekspresi Anda akan menentukan, apakah buah hati Anda akan takut atau tidak, pada bunyi-bunyian yang mungkin baru didengarnya.
  7. Mengenal bau-bauan. Petik daun dan remas-remas. Dekatkan ke hidung anak, sambil menyebutkan nama daun tersebut. Demikian pun dengan bunga, dekatkan ke hidung anak agar ia menciumnya.
Aman di stroller  
  • Jangan lupa mengunci rem roda setiap kali berhenti.
  • Stroller terkunci sebelum meletakkan anak di dalamnya.
  • Bersihkan tempat duduk dari menghindari semut atau serangga lain dan benda-benda berbahaya.
  • Ukuran stroller pas dengan ukuran tubuh anak untuk kenyamanan dan keamanan.
  • Pasang seat belt  tidak terlalu ketat.  
  • Jangan letakkan banyak barang di stroller. Barang di atas stroller bisa menimpa anak, barang yang terlalu banyak akan membuat stroller tidak seimbang.
  • Jika berada di tempat parkir, letakkan stroller di dekat Anda selagi Anda mengunci pintu mobil. Letakkan anak di car seat lebih dulu sebelum memindahkan stroller ke bagasi.
Tempat-tempat Menarik
  • Taman atau playground untuk melihat kupu-kupu, menyentuh tanaman, bertemu anak sebaya, melihat anak-anak besar main ayunan dan perosotan.
  • Mal agar terbiasa pada keramaian.
  • Dapur untuk melihat aktivitas Ibu saat menyiapkan makanan.  
  • Sekitar perumahan untuk menyapa tetangga, satpam, petugas kebersihan, pedagang sayur, dan anak-anak yang sedang main sepeda. (me)

 



Artikel Rekomendasi