Bahaya Timbel (Logam Berat) Bagi Balita

 

Logam berat ini mengancam perkembangan janin dan balita. Terutama pada otak, sistem saraf serta mengakibatkan anemia.

Timbel (Pb)
adalah salah satu jenis logam berat yang mampu menyebabkan keracunan. Paparan zat ini sangat membahayakan janin dan anak-anak, terutama perkembangan otak dan sistem saraf mereka.

Multi polusi. Timbel masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan (85%),  pencernaan (14%) dan kulit (1%). Sumber utama pencemaran timbel adalah bensin bertimbel. Tak tanggung-tanggung, sekitar 3,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta membuang sekitar 600 ton timbel per tahun. Selain itu, banyak kemasan wadah makanan yang mengandung timbel.

Minimalkan risiko si kecil terpapar timbel dengan melakukan:
  • Pilih bahan bakar ramah lingkungan misalnya Pertamax atau Pertamax Plus. Harganya sedikit lebih mahal, namun aman bagi lingkungan termasuk keluarga Anda
  • Hati-hati memanaskan mesin mobil. Kita kerap memarkir mobil dengan bagian belakang mendekati pintu rumah. Akibatnya, ketika memanaskan mobil, asapnya masuk rumah. Keluarkan mobil sebelum dipanaskan atau memarkirnya dengan bagian depan di depan rumah, agar asap terbuang keluar.
  • Pakai masker, jika pergi jalan-jalan ke tempat yang banyak mobil berlalu-lalang. Pakai masker dari kain kassa yang dibasahi. Air yang ada di antara benang-benang kain akan membantu menangkap polutan, termasuk timbel dari asap mobil
  • Gendong anak ketika berada di keramaian lalu lintas. Asap yang keluar dari knalpot mobil biasanya sejajar dengan tinggi badan anak, sehingga anaklah yang lebih dulu menghirup timbelnya.
  • Kurangi makan makanan kaleng. Karena sambungan penutup makanan yang dikemas dalam kaleng biasanya dipatri dengan bahan yang mengandung timbel. 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more