Momen Makan Lebih Menyenangkan

 

Tak perlu pusing bila anak Anda ‘susah makan’. Anda tak sendirian,kok. Masalah makan yang terjadi pada anak sangat umum terjadi, bahkan hampir di seluruh dunia. Misalnya, 80% anak di India mengalami masalah makan, dan 40% anak usia 1-6 tahun di China mengalami masalah makan. Bahkan sebuah penelitian mengatakan 40-80% ibu di seluruh dunia memiliki anak yang picky eater.

Jika tak diwaspadai, masalah makan pada anak bisa berlanjut hingga ia berusia 9 tahun dan tentu saja mengakibatkan konsekuensi yang tidak ringan. Jika anak masih saja bermasalah saat makan, tentu asupan energi dan protein, asupan serat dari buah dan sayur, serta variasi makanannya sangat kurang. Akibatnya tumbuh kembang anak tidak maksimal, misalnya anak tumbuh pendek atau kemampuan kognitifnya lebih rendah dibandingkan anak yang tidak memiliki masalah makan.
    
Pertama, Anda harus bisa mengenali gejala ‘picky eater’ pada anak, yaitu:

  • Makan dalam jumlah yang sangat sedikit.
  • Hanya menerima sedikit sekali jenis-jenis makanan yang diberikan.
  • Tidak mau mencoba jenis makanan baru.
  • Mengonsumsi sedikit buah dan sayur.
  • Seringkali mengalami tantrum saat jam makan.
  • Memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghabiskan makanan atau snack.
  • Hanya mengonsumsi makanan kesukaannya saja.
  • Lebih suka minum daripada makan.

Dalam mengatasi masalah picky eater butuh kerjasama antara anak dan ibu. Empat prinsip untuk mengatasi picky eater:

1.    Zat gizi dan pertumbuhan
.
Kebutuhan zat gizi dan kalori setiap anak berbeda, tergantung usianya. Anak yang lebih kecil biasanya membutuhkan kalori yang lebih sedikit daripada anak yang lebih besar, sebab anak yang lebih besar membutuhkan energi untuk beraktivitas. Satu hal penting yang harus Anda ketahui: setiap anak umumnya memiliki insting dalam mengetahui seberapa banyak makanan yang mereka butuhkan. Untuk itu, orangtua hendaknya mengetahui dan memerhatikan tanda-tanda anak yang lapar. Dalam mengukur cukup atau tidaknya asupan makan yang Anda berikan pada anak, coba plotkan berat badan pada kurva pertumbuhan. Jika berat badannya sesuai dengan usia, artinya ia sudah cukup mengonsumsi makanan yang ia butuhkan.

2.    Mendorong kebiasaan makan makanan yang sehat pada anak
.
Menyediakan makanan yang sama untuk anak dengan makanan keluarga merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan makan sehat pada anak. Tawarkan makanan yang sama yang dimakan keluarga termasuk makanan baru dengan cara menyesuaikan porsi, potongan, dan bumbunya. Sebelum itu semua, pastikan keluarga—Anda dan pasangan—selalu mengonsumsi makanan yang sehat. Sebab anak akan mencontoh apa yang orangtua lakukan.

3.    Tips penting untuk mengatasi picky eater.
Besarnya pengaruh orangtua dan anak dalam mengatasi masalah makan adalah sama besar.

Pengaruh orangtua:
  • Menyampaikan faktor genetik
  • Mengenalkan berbagai macam rasa baru
  • Menyediakan makanan di rumah
  • Menyederhanakan bentuk makanan menjadi makanan yang mudah dimakan
  • Gaya pengasuhan dan gaya makan
  • Mempraktikkan proses makan

Pengaruh anak:

  • Kemampuan perkembangan setiap usia memengaruhi cara makan dan praktik makan
  • Kemampuan dalam menentukan jumlah makan yang harus dimakan secara alami
  • Memiliki rasa suka dan tidak suka terhadap makanan
  • Ketakutan untuk mencoba makanan baru
  • Kondisi medis yang bisa menyebabkan masalah makan
    

Ada 8 tips mudah yang bisa membantu Anda mengatasi si picky eater:

  1. Jauhkan gangguan saat jam makan--> matikan TV, jauhkan mainan.
  2. Beri makan anak untuk mendorongnya lapar --> atur jam makan dan snack makan 3-4 kali.
  3. Batasi lamanya makan --> tidak lebih dari 20-30 menit.
  4. Sajikan makanan yang sesuai usia anak --> Cocokkan makanan dengan perkembangannya.
  5. Toleransi terhadap ‘berantakan’ saat makan --> jangan mengelap makanan yang tercecer di sekitar mulut anak.
  6. Dorong anak untuk makan secara mandiri --> berikan sendok supaya anak juga belajar makan sendiri.
  7. Berusaha mempertahankan sikap yang positif selama proses makan --> jangan tunjukkan sikap frustasi atau marah.
  8. Konsisten mengenalkan makanan baru --> biarkan anak mencoba jenis makanan baru.

4.    Berdamai dengan perilaku picky eater

Sangat penting bagi orangtua untuk mengerti masalah dan bagaimana mengatasinya sesuai masalah yang terjadi. Anda juga akan memerlukan bantuan dokter atau tenaga kesehatan ketika masalah makan berasal dari kesehatannya. Masalah makan tidak dapat diatasi dengan instan. Anda akan memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi masalah makan pada anak dengan mengubah kebiasaan buruk menuju kebiasaan baik. Saat mengatasi masalah makan pada anak, memaksa anak untuk makan membuat masalah makan menjadi semakin berat.

Apakah anak butuh suplemen?

Keunggulan suplemen untuk mengatasi masalah makan pada anak antara lain
untuk mendukung kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan anak. Suplemen nutrisi bukanlah pengganti makan, jadi Anda perlu mengatur pemberiannya di antara jam makan sehingga anak tidak terlalu kenyang saat jam makan tiba. Pilihlah suplemen nutrisi yang mengandung zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak), zat gizi mikro (vitamin dan mineral), prebiotik dan probiotik, dan ditambahkan dengan asam linoleat dan linolenat sebagai asam lemak esensial. (WEBTORIAL)



 



Artikel Rekomendasi

post4

Makanan Tepat Untuk Anak Autisme

Banyak peneliti menyatakan makanan mengandung gluten dan kasein memicu sikap agresif, dan tidak baik untuk anak autis. Saatnya merevisi menu makan untuk anak autis?... read more