Aktif, Sehat dan Kuat!

 

Penuhi kebutuhan gizi anak sesuai usianya agar si kecil bertumbuh kembang dengan baik.

Bila ditanya, tidak ada satu pun bunda atau ayah yang mengharapkan anaknya hanya duduk diam, terlihat lemah dan lesu. Mereka selalu menginginkan si kecil selalu aktif bergerak. “Melihat Saka (4 tahun) berlarian, bermain ke sana kemari itu sangat membahagiakan. Artinya ia sedang sehat dan gembira menjalani aktifitasnya.” ujar Febby, bunda dari Saka. Lain halnya dengan Yuni, bunda dari Naila (2 tahun), “Jika Naila terlihat kurang aktif, saya justru mencari cara supaya ia kembali aktif bergerak. Jika Naila aktif bergerak, saya yakin Naila akan selalu sehat.” terangnya.

Usia balita memang merupakan usia saat anak sedang aktif-aktifnya bergerak, beraktifitas maupun belajar. Tidak salah beranggapan bahwa anak yang aktif adalah anak yang sehat. Namun harus diingat bahwa saat anak bergerak dengan aktif, artinya anak mengeluarkan banyak energi. Jangan sampai terjadi energi yang dikeluarkan lebih banyak dari energi yang diterima oleh tubuh. Oleh sebab itu orangtua wajib memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak karena sumber energi hanya bisa diperoleh dari asupan makanan. Pastikan balita Anda mengonsumsi makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan tubuh, baik secara jumlah maupun jenis zat gizinya. Tidak kurang dan tidak lebih! Tidak kurang agar anak terhindar dari gizi kurang dan tidak lebih supaya balita terhindar dari bahaya obesitas. Asupan makanan tersebut tidak hanya digunakan sebagai ‘bahan bakar’ si kecil dalam beraktifitas, namun juga digunakan untuk tumbuh kembangnya.

Energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral adalah zat gizi yang wajib ada dalam makanan yang Anda sajikan untuk si kecil. Meskipun masing-masing zat gizi memiliki fungsi yang berbeda-beda bagi tubuh, namun satu sama lain saling melengkapi untuk menjalankan ‘mesin’ di dalam tubuh anak agar ia tetap tumbuh sesuai usia dan dapat beraktifitas dengan baik.
Karena memenuhi kebutuhan makan yang seimbang untuk anak tidaklah semudah memberikan satu atau dua butir kapsul berisi multivitamin saja, maka seberapa banyak sebenarnya tubuh balita Anda membutuhkan masing-masing zat gizi ini?

Energi
Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia (AKG), balita usia 1-3 tahun perlu mengasup energi sebesar 1000 kkal dan usia 4-6 tahun sebesar 1550 kkal. Namun bisa juga dihitung dengan cara mengalikan berat badan anak dengan 100 kkal per hari. Contohnya: Berat badan 14 kg, maka kebutuhan energinya dalam sehari adalah 14x100 kkal = 1400 kkal.
Energi diperlukan sebagai sumber utama pertumbuhan dan beraktifitas. Energi tidak hanya didapat dari nasi, mi atau roti sebagai sumber energi tertinggi, namun ayam, daging, tempe, sayuran, buah dan susu juga menghasilkan energi meskipun tidak sebanyak makanan sumber karbohidrat.

Protein
Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun dan sumber energi. Kebutuhan protein balita relatif lebih besar bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini karena balita sedang dalam masa pertumbuhan yang sangat pesat. Untuk anak usia 1-3 tahun, membutuhkan 25 gram protein dalam sehari. Sedangkan usia 4-6 tahun, membutuhkan 39 gram protein per hari.
Sumber protein terdiri dari dua yaitu protein hewani seperti daging, ikan, telur, ayam, seafood dan protein nabati seperti tahu, tempe, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah. Masing-masing protein nabati dan hewani mempunyai kandungan asam amino yang berbeda-beda. Mengonsumsi protein dari berbagai sumber yang berbeda  apat meningkatkan mutu protein karena dapat saling melengkapi asam amino yang terkandung dalam bahan makanan tersebut. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh anak.

Lemak
Lemak sangat dibutuhkan anak dalam menunjang pertumbuhannya. Terutama asam lemak esensial, seperti omega 3 dan 6 yang banyak terdapat pada ikan laut (salmon, tuna, tengiri, tongkol), minyak kedelai, kacang-kacangan (almond, kedelai) dan biji-bijian. Asam lemak esensial ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari makanan. Lemak berfungsi sebagai zat pelarut vitamin A, D, E, K dan pemberi rasa sedap pada makanan.

Si kecil dianjurkan mengonsumsi lemak sebesar 15-20% dari total energi. Artinya, untuk anak usia 1-3 tahun, rata-rata ia membutuhkan 22 gram lemak per hari dan untuk anak usia 4-6 tahun, ia membutuhkan 34 gram lemak. Dari keseluruhan kebutuhan lemak, balita dianjurkan 1%-2% nya berasal dari asam lemak esensial.

Karbohidrat
Selain sebagai makanan pokok, makanan sumber karbohidrat juga berfungsi sebagai penghasil energi dan sumber serat. Yang termasuk makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, mi, bihun, kentang, singkong dan havermout. Asupan karbohidrat yang cukup sangat mendukung aktivitas anak, sehingga perlu dipenuhi sampai 3-4 porsi dalam sehari. Agar anak tidak bosan, variasikan jenisnya saat memberikan pada si kecil. Misalnya, ganti nasi saat sarapan dengan kentang atau roti yang dipanggang.        

Air

Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan balita, sebab sebagian besar dari tubuh kita terdiri atas air. Kehilangan air melalui kulit dan ginjal pada balita lebih besar daripada orang dewasa dan balita juga lebih mudah terserang penyakit yang menyebabkan kehilangan air dalam jumlah banyak. Kebutuhan air tidak hanya dipenuhi dari air minumnya saja, namun bisa juga didapat dari cairan dalam makanan atau kuah sup. Total kebutuhan air untuk balita berkisar 110 ml/kg berat badan/hari.

Agar si kecil tidak terbebani dengan banyaknya jumlah makanan yang harus ia habiskan, aturlah pemberiannya dalam porsi kecil namun sering. Pemberian makan bisa sampai 5-6 kali dalam sehari. Ini terbagi atas makan pagi, snack, makan siang, snack dan makan malam. Membiasakan anak untuk makan secara teratur akan melatihnya untuk belajar menghargai makanan. Pasalnya jika Anda menyediakan makanan setiap waktu, ia akan merasa enggan untuk menghabiskan makanannya pada saat jam makan. Selain itu makan dengan disiplin menghindari anak untuk makan dengan emosional yang berujung pada kegemukan.

Contoh Menu Sehari (1300 kkal)

SARAPAN
• Kentang panggang keju 1 biji sedang
• Tumis brokoli wortel ½ mangkuk kecil
• Jus pepaya 1 gelas kecil (tanpa gula)

SNACK

• Stik pisang celup yoghurt ½ buah

MAKAN SIANG
• Nasi 1 sendok centong nasi
• Bistik daging
1 potong sedang
• Sup makaroni
1 mangkuk kecil
• Sate buah 1 tusuk (terdiri dari 3 jenis buah, misalnya anggur,  stroberi dan apel)

SNACK
• Biskuit 3 keping
• Susu 1 gelas

MAKAN MALAM
• Nasi 1 sendok centong nasi
• Ikan goreng
½ ekor
• Tempe bacem
1 potong sedang

Untuk mengetahui Pola Makan Berimbang untuk si kecil, klik di sini. Untuk info dan tips praktis seputar makan balita, klik di sini. Untuk berkonsultasi langsung seputar nutrisi si kecil silakan menghubungi Bebeclub Careline yang selalu siap menemani Ibu dan Ayah selama 24 jam, 7 hari seminggu di nomor telepon bebas pulsa 0 800 1 202 202. (WEBTORIAL)



 



Artikel Rekomendasi