Cegah Kelumpuhan dengan Vaksin Polio

 

Karena penyakit polio tak bisa disembuhkan, satu-satunya kesempatan adalah
langkah pencegahan dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio menjadi satu-satunya senjata melawan polio.

Mungkin ada opini yang keliru mengenai vaksin polio yang disebut-sebut memiliki efek samping. Tapi hal ini dibantah para ahli kesehatan. Vaksin-vaksi polio tetes (OPV) sangatlah aman dan efektif. OPV telah diberikan kepada lebih dari dua miliar anak di seluruh dunia sejak diluncurkannya Inisiatif Pemberantasan Polio Global pada tahun 1988. Karena usaha-usaha tersebut pulalah, sekitar lima juta anak dapat berjalan saat ini, di mana kalau mereka tidak diimunisasi kemungkinan menjadi lumpuh.

Di seluruh dunia, keberadaan penyakit polio telah ditekan lebih dari 99%. Dari 350.000 kasus per tahunnya menjadi kurang dari 1.300 kasus per tahun pada tahun 2004. OPV pada situasi yang sangat jarang terjadi terkait dengan komplikasi yang dikenal dengan kelumpuhan polio terkait vaksin. Kejadian yang sangat jarang terjadi ini kemungkinannya satu di antara 2,4 juta dosis yang diberikan.

Selain aman, OPV juga telah dinyatakan halal oleh para pemuka agama Islam di Indonesia dan di seluruh penjuru dunia -Imam Agung Tantawi dari Universitas Al-Azhar, Imam Agung dari Arab Saudi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Pemberian dosis OPV yang dilakukan berulang kali kepada anak-anak juga aman-aman saja. Karena vaksin ini dirancang untuk diberikan berulang kali untuk memastikan perlindungan penuh. Di daerah-daerah tropis yang berudara panas, beberapa dosis vaksin polio dibutuhkan untuk memberikan perlindungan penuh bagi setiap anak, bahkan kadang-kadang lebih dari 10 dosis. Vaksin ini aman bagi semua anak-anak. Setiap dosis tambahan meningkatkan kekebalan lebih lanjut seorang anak terhadap polio.

Untuk mencapai hasil yang betul-betul efektif, OPV perlu diberikan berulang kali. Jumlah dosis yang dibutuhkan untuk memberikan kekebalan pada seorang anak tergantung sepenuhnya kepada status kesehatan dan gizi sang anak, dan seberapa banyak paparan terhadap virus lainnya yang pernah dialami anak tersebut.

Sebelum seorang anak diimunisasi secara lengkap, mereka masih berisiko terhadap polio. Hal ini menekankan pentingnya untuk memastikan bahwa semua anak-anak mendapatkan imunisasi sepanjang setiap putaran Pekan Imunisasi Nasional secara serentak. Penting diingat, anak yang tidak terimunisasi adalah wadah bersembunyinya virus polio tersebut.

OPV juga aman diberikan pada anak-anak yang sakit. Pada kenyataanya, secara khusus sangatlah penting bahwa anak-anak yang sakit diimunisasi pada masa kampanye polio, demikian pula bayi-bayi yang baru lahir, karena tingkat kekebalannya lebih rendah dari anak-anak lainnya. Semua anak yang sakit dan bayi baru lahir harus diimunisasi selama masa kampanye untuk memberikan perlindungan yang sangat mereka butuhkan terhadap polio.

Para ibu dan pengasuh harus ingat bahwa Vaksin Polio Oral (OPV) bukanlah pengobatan terhadap penyakit-penyakit lainnya pada anak yang mungkin saja telah dialaminya sebelum imunisasi. Oleh karena itu, seorang ibu/pengasuh yang anaknya mendapatkan vaksin-vaksin polio ketika anak tersebut telah mengalami penyakit sebelumnya, harus membawa anak tersebut ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more