Energi Untuk Otak

 

Anak balita sedang senang-senangnya beraktifitas berlari, melompat, perosotan, main ayunan dan sebagainya. Untuk itu dia butuh energi, tidak hanya untuk tubuhnya tapi juga otaknya!

Seperti tubuh, otak juga merupakan organ penting yang membutuhkan energi. Kebutuhan  energinya lebih dari 40% dari total energi tubuhnya, meski rata-rata berat otak anak usia 1-6 tahun kurang dari 10% berat tubuhnya. Di 5 tahun pertama  kehidupan anak, otaknya akan berkembang sebesar 85%. Otak anak membutuhkan  energi 200% lebih banyak dibandingkan kebutuhan orang dewasa.

Sumber energi
Untuk mencukupi kebutuhan energinya, balita Anda bisa mendapatkannya dari makanan yang bersumber dari karbohidrat, protein hewani atau  nabati dan lemak. Karbohidrat dalam tubuh berperan  menyediakan glukosa yang nantinya dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Saat glukosa masuk ke dalam sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil dan akhirnya menghasilkan energi dan sebagian energi lainnya akan disimpan di dalam otot untuk cadangan energi.

Berbeda dengan tubuh, otak memiliki tempat sangat kecil untuk menyimpan energi.  Karena itu, otak membutuhkan asupan nutrisi yang bisa melepaskan energi secara perlahan atau lebih lama sehingga bisa memasok energi yang optimal untuk mendukung kinerja otak. Apalagi otak bekerja terus-menerus meski anak dalam keadaan tidur.

Menurut penelitian, salah satu jenis karbohidrat yang bernama isomaltulosa dapat dilepaskan secara perlahan dalam tubuh. Isomaltulosa memberikan energi sebanyak 4 kilo kalori per gramnya dalam bentuk glukosa darah. Isomaltulosa 26-45% lebih lama dilepaskan saat dicerna dalam tubuh, jika dibandingkan dengan sukrosa -salah satu jenis pecahan karbohidrat.

Isomaltulosa
Isomaltulosa merupakan salah satu bentuk karbohidrat yang secara alami terdapat dalam tebu dan madu. Kini hadir sebuah inovasi baru, susu pertumbuhan Frisian Flag 123/456 dengan Isomaltulosa yang bisa memberikan asupan energi lebih lama, sehingga bisa membantu mendukung perkembangan optimal otak anak, selain juga perkembangan tubuhnya. Kandungan isomaltulosa dalam susu ini  juga dapat memenuhi kebutuhan energi anak lebih lama. (WEBTORIAL)


 



Artikel Rekomendasi