Gangguan Sensori Pada Balita

 

Pernahkah melihat balita Anda kerap menutup telinga sambil berteriak saat mendengar suara yang sedikit kencang! Ia menolak mengonsumsi makanan tertentu dan sering terjatuh tanpa sebab? Jika ia melakukan hal tersebut secara terus menerus, kemungkinan ia   menderita Sensory Processing Disorder (SPD) atau Gangguan Proses Sensoris.

Pada bayi dan anak usia dini,  gangguan ini dikenal sebagai Gangguan Regulasi Pengolahan Sensori. Anak dengan gangguan tersebut bisa menerima informasi, namun ditafsirkan dan diproses  berbeda oleh otaknya. Akibatnya,  ia  merespon dengan cara ekstrim yang kadang tampak aneh dan sulit diterima. Inilah  gejala-gejala gangguan sensorik yang biasa menimpa 7 sensorik anak!

1. Penciuman

1. Menolak atau muntah saat mencium bau kamar mandi atau peralatan kebersihan.
2. Menolak untuk masuk ke suatu lingkungan karena tidak menyukai baunya.
3. Menolak suatu makanan hanya karena tidak menyukai aromanya.
4. Selalu membaui barang-barang atau orang-orang di sekitarnya.
5. Sulit membedakan antara aroma yang satu dengan yang lainnya.

2. Penglihatan

1. Menangis atau menutup mata karena merasa cahaya di sekitarnya terlalu terang.
2. Mudah teralih oleh stimulasi visual.
3. Senang bermain dalam suasana gelap.
4. Sulit membedakan warna, bentuk dan ukuran.

3. Pengecap

1. Suka memilih-milih makanan (picky eater) dan menolak mencoba makanan baru.
2. Tidak suka atau menolak untuk sikat gigi.
3. Suka mengemut makanan karena ada kesulitan mengunyah, menghisap dan menelan.
4. Produksi air liur berlebihan.
5. Suka mengemut makanan.

4. Sensorik propioseptif (gerak antarsendi)

1. Sering menabrak atau menendang sesuatu saat berjalan.
2. Sering menggigit kuku atau menghisap jari.
3. Sering melakukan gerakan memukul berulang-ulang.
4. Sering menggosok-gosokkan tangan pada meja.
5. Menyandarkan kepala pada lengan ketika sedang menggambar dan menonton TV.

5. Vestibular (keseimbangan)

1. Bersikap terlalu waspada atau cenderung ketakutan.
2. Tidak  suka main ayunan.
3. Takut menaiki tangga atau eskalator.
4. Sering berputar dan meloncat-loncat.
5. Mudah terjatuh secara tiba-tiba.

6. Perabaan

1. Tidak suka disentuh atau dipeluk.
2. Sering marah saat berada dalam kerumunan.
3. Tidak merasakan rasa sakit saat terluka.
4. Tidak suka  dipotong kukunya.
5. Tidak suka disisir rambutnya.


7. Pendengaran

1. Takut mendengar suara air ketika menyiram toilet, suara alat penyedot debu, alat pengering rambut  atau suara  detak jarum jam.
2. Menangis atau menjerit berlebihan ketika mendengar suara atau bunyi-bunyian yang tiba-tiba muncul.
3. Senang mendengar suara-suara yang terlalu keras.
4. Sering berbicara sambil berteriak ketika ada suara yang tidak disukai.

KONSULTASI ROSLINA VERAULI, Psi., PSIKOLOG ANAK DARI RUMAH SAKIT PONDOK INDAH, JAKARTA.

 



Artikel Rekomendasi