Kemampuan Konsentrasi Tingkatkan Memori Anak

 

Dengan konsentrasi, anak bisa memiliki memori yang  baik dan memori adalah salah satu “modal” untuk menyelesaikan masalah. Memori yang terasah akan  membuat anak terlatih untuk mengatasi masalah-masalah dalam hidupnya.

Rentang konsentrasi anak dipengaruhi pula oleh minatnya terhadap suatu aktivitas. Kalau aktivitas itu menarik dan menyenangkan baginya, konsentrasinya bisa lama.
Upaya meningkatkan konsentrasi, mempertajam daya ingat dan mempersiapkan anak menjadi seorang problem solver, dapat dilakukan dengan mengasah  tiga aspek penting dalam diri anak, yaitu:
  1. Aspek  visual. Salah satu ciri anak bisa berkonsentrasi adalah ketika matanya fokus  pada sebuah obyek, dan konsentrasinya buyar ketika matanya bergerak dari obyek. Permainan: Main gelinding dan tangkap bola. Sambil duduk berjauhan,  ajak anak menggelinding dan menangkap bola secara bergantian. Kegiatan ini melatih anak fokus mengikuti gerak bola.
  2. Aspek pendengaran. Jika anak  tampak tidak memahami instruksi, hingga ia tidak beraksi,  bisa  jadi karena intonasi suara yang ia terima pelan atau terlalu cepat. Permainan: Membacakan buku atau mendongeng untuknya. Buat intonasi suara sesuai dengan tokoh yang sedang diceritakan, misalnya berbisik, berteriak, melengking, bergumam, tersengal-sengal atau gemetar.
  3. Aspek motorik kasar dan halus. Sebuah studi menunjukkan, 15 menit berolahraga akan meningkatkan kemampuan konsentrasi saat menerima pelajaran di sekolah. Itu karena olahraga  mengalirkan oksigen ke otak yang membuat otak bisa menerima informasi secara jernih. Permainan: Berjalan cepat, melompat, berjalan jinjit, mundur, zig-zag, merayap, melempar, menangkap dan melompat atau melompat di atas trampoline.
Nutrisi untuk konsentrasi. Untuk menunjang proses belajar anak, diperlukan asupan gizi yang baik. Menurut Emilia Achmadi, MS, RD, pakar nutrisi sekaligus pendiri www.nutritionisme.com,  nutrisi penting pendukung perkembangan otak adalah:
  • DHA yang merupakan komponen utama lemak dalam sistem syaraf pusat.
  • Kolin tersimpan dalam sel-sel saraf dan terlibat dalam penyampaian pesan di antara sel-sel saraf.
  • Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf.
  • Iodium merangsang pertumbuhan sel-sel otak.
  • Seng bertindak sebagai neurotransmitter yang menghubungkan sel syaraf otak yang satu dengan yang lainnya.
  • Vitamin B6 dan B12 berfungsi meningkatkan daya ingat anak. Jika semua terpenuhi, maka secara fisik anak siap menerima informasi yang diterima dalam proses belajar.
Mead Johnson sebagai perusahaan internasional terkemuka berbasis ilmiah dalam industri nutrisi bayi dan anak-anak, secara konsisten melakukan penelitian dalam hal nutrisi anak dan tahap awal perkembangan otak. Dalam 6 studi klinisnya kepada bayi dan anak, terbukti secara klinis bahwa pemberian nutrisi dengan kadar DHA 17mg/100kkal dan ARA 34mg/100kkal pada bayi dan anak terbukti meningkatkan kemampuan memecahkan masalah (problem solving), meningkatkan kemampuan verbal (verbal IQ), dan meningkatkan mental development index sebanyak tujuh poin pada tiga tahun pertama usia anak.

Untuk mengetahui apakah balita Anda memiliki konsentrasi, memori dan problem solving yang optimal, klik www.meadjohnson.co.id. (WEBTORIAL)


 



Artikel Rekomendasi