Macam-macam Kanker Anak dan Gejalanya

 



Cancer is a scary word. Rasa takut, seolah-olah dunia hancur hingga kematian merupakan hal-hal yang seringkali dikaitkan dengan kanker, apalagi jika itu dialami oleh buah hati Anda.

Kanker pada anak memang merupakan masalah yang cukup kompleks mengingat tak seperti kanker pada orang dewasa yang dapat dicegah, kanker pada anak justru tidak dapat dicegah dan tidak diketahui pasti penyebabnya. Meskipun demikian, perkembangan di bidang ilmu medis semakin hari semakin pesat sehingga dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, anak penderita kanker bisa disembuhkan. Kenali dan deteksi gejalanya agar kanker tak lagi menjadi akhir dari segalanya.

1. Leukemia atau kanker darah
Kanker yang bersifat cair dan paling banyak menyerang anak dengan prosentase 25%-30% dari seluruh penderita kanker anak. Sel kanker umumnya akan menyerang sel-sel pembentuk darah dan ‘menganggu’ keberadaan trombosit maupun sel darah putih dalam sumsum tulang. Gangguan ini membuat produksi sel darah merah maupun putih tidak terkendali sehingga merusak sistem kerja tubuh.

Gejala: Anak penderita leukemia umumnya akan terlihat pucat karena kadar eritrosit (sel darah merah) dalam darah rendah. Anak pun biasanya mudah memar, merasakan nyeri luar biasa pada tulang, sering demam tanpa sebab, dan sering terjadi perdarahan akibat rendahnya kadar trombosit (keping darah).   




2. Retinoblastoma
Retinoblastoma termasuk dalam kategori tumor padat yang menyerang bagian mata balita. Penyebabnya belum diketahui secara pasti namun diduga berhubungan dengan kelainan genetik. Kelainan genetik ini dapat diwariskan kepada anak dan kerap terjadi pada stadium awal perkembangan janin. Maka konsultasi genetik diperlukan bagi keluarga yang memiliki riwayat retinoblastoma.

Gejala: Hingga kini, dari sekian banyak kanker pada anak, baru retinoblastoma yang dapat dideteksi secara dini melalui tes “Lihat Merah” dengan menggunakan alat ophtalmoscope di rumah sakit. Alat ini berguna untuk melihat bagian dalam dari mata. Bila mata normal, maka saat dites akan terlihat warna merah terpantul dari mata anak. Sebaliknya jika tidak terlihat pantulan warna merah atau ada pantulan merah namun mata anak juling, dapat dicurigai retinoblastoma. Disarankan untuk memeriksakan mata balita Anda sekali dalam setahun.




3. Limfoma Maligma
Limfoma Maligma atau dikenal dengan kanker kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh yang terdapat di bagian bawah rahang atau leher, ketiak, lipatan paha atau di sekitar pembuluh darah besar dalam perut. Meskipun tidak ada penyebab khusus, namun umumnya penyakit ini berkaitan erat dengan sistem kekebalan yang menurun secara abnormal yang mungkin ada sejak lahir.

Gejala: Biasanya ditandai dengan pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Seringkali pembesaran terjadi di daerah leher, ketiak, selangkangan atau usus tanpa disertai rasa nyeri. Saat ditekan juga tidak terasa sakit. Bila pembengkakan terjadi di dalam usus, berdampak dengan tersumbatnya usus sehingga menimbulkan rasa sakit di perut, sulit BAB dan demam.


4. Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah jenis tumor abdomen yang juga disebut sebagai kanker saraf. Neuroblastoma diketahui sebagai tumor ganas yang menyerang jaringan saraf simpatis. Kanker saraf sudah bisa ditemukan sejak anak baru lahir hingga menginjak usia empat tahun. Akan tetapi karena letaknya berada di rongga perut sangat memungkinkan benjolan ini tumbuh hingga mencapai ukuran cukup besar dan dapat mengganggu organ lain di dalam perut. 

Gejala: Gejala yang timbul pada anak yang menderita neuroblastoma biasanya tubuhnya menjadi kurus dan terjadi pembengkakan di daerah perut, sering muntah dan jika diraba akan terasa sebuah benjolan. Pembengkakan ini dapat membesar dalam waktu singkat. Untuk mengurangi penyebarannya sangat disarankan untuk menghindari menekan perut anak terlalu sering.



5. Nephroblastoma
Nephroblastoma atau tumor wilms lebih banyak dikenal sebagai kanker ginjal. Kanker ini diyakini berkembang dari sel-sel ginjal yang belum matang yang terjadi saat pembentukan janin. Jika beruntung, tumor wilms hanya menyerang satu ginjal saja, tetapi kadang ia pun dapat menyerang keduanya dalam waktu yang bersamaan.

Gejala: Hampir sama seperti neuroblastoma, karena letaknya berada di dalam perut akan jarang terlihat tanda-tanda sakit dan anak tampak sehat-sehat saja. Namun, lama kelamaan perutnya semakin buncit baru kemudian terasa nyeri, demam, nafsu makan berkurang drastis dan urin bercampur darah.



Jika Terdeteksi Jangan Tunda

Saat anak divonis menderita kanker, tak ada salahnya mencari second atau third opinion dari dokter ahli lainnya untuk memastikan, sehingga orangtua menjadi yakin dan pasti dalam mengambil sebuah keputusan. Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda menunda-nunda melakukan pengobatan. Menurut Dokter Edi Setiawan Tehuteru SpA(K), di Indonesia umumnya pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi kanker stadium 3 atau 4.

Pada kondisi itu, sulit menyelamatkan pasien karena harapan hidup tinggal 20 persen. Dengan sedini mungkin melakukan pengobatan sesuai saran dokter, bisa saja angka harapan hidup pasien meningkat hingga 80%. Pengobatan kanker secara medis rata-rata perlu waktu 1,5 tahun.  Penundaan pengobatan berarti Anda memberi waktu bagi sel kanker bertumbuh dengan cepat.

KONSULTASI: dr. EDI SETIAWAN TEHUTERU, Sp.A(K), MHA, IBCLC
(ERN/FIA/ERN)

 



Artikel Rekomendasi