Melawan Sariawan

 

Balita tiba-tiba menolak makan dan minum. Jika ada ada bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung di pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi atau langit-langit mulutnya, dia mungkin mengalami sariawan. Tak seberapa bahaya, tapi karena tidak nyaman, balita bisa rewel terus!

Kurang vitamin C. Tidak sepenuhnya benar. Kekurangan vitamin C memang bisa mengakibatkan jaringan lunak, seperti jaringan penghubung antara daging dan gigi, mudah robek. Kondisi ini bisa memicu timbulnya sariawan. Namun sariawan juga bisa disebabkan:
  • Luka akibat tergigit pada bibir atau lidah, benturan, atau karena menyikat gigi terlalu keras.
  • Makanan dan minuman terlalu panas.
  • Turunya kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita sakit yang lama.
  • Terkena infeksi mikroorganisme.
Bertindak tepat.
  1. Redakan sakitnya dengan obat-obatan yang jenisnya direkomendasikan dokter. Obat-obatan tersebut dapat berbentuk salep, obat tetes, atau obat kumur, namun hindari yang mengandung alkohol. Pada kasus sariawan yang parah, biasanya diperlukan obat untuk membunuh jamur (anti jamur/mikotik) dan penurun panas.
  2. Cegah dehidrasi atau kekurangan cairan dengan meminta anak banyak minum, namun hindari minuman yang asam atau terlalu manis. Susu, puding, atau makanan lain yang lembut bis amenjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan cairan dna gizi balita. Segera bawa balita ke dokter, jika dia menunjukkan tanda-tanda dehidrasi:
  • Matanya tampak cekung dan tidak ada air mata.
  • Lidah, mulutnya dan bibirnya kering.
  • Pada bayi, ubun-ubunnya “turun.”
  • Pola berkemihnya tidak normal, atau air seninya berwarna gelap dan berbau kuat.
  • Tangan dan kakinya pucat dan terasa dingin, walau dia berada dalam kamar yang hangat.
  • Biasanya sariawan akan sembuh sendiri dalam 3-4 hari. Bila sariawan tidak kunjung sembuh, segeralah ke dokter, agar dapat pertolongan yang tepat.  

 



Artikel Rekomendasi