Menu Sehat, Makan Nikmat

 

Pola makan yang diberikan kepada balita akan terekam sampai ia dewasa. Ajari balita mengenal makanan yang sehat sedari dini.

Pola hidup balita ketika dewasa nanti adalah hasil rekaman dari “data” yang masuk ke dalam pikirannya melalui panca indera, dan berbagai macam pelajaran yang diperoleh melalui pengalaman hidupnya. Termasuk pola pikir dalam “memandang” makanan. Bila balita terbiasa mendapatkan contoh mengapresiasikan makanan secara positif, maka akan terbentuk persepsi dan citra yang baik tentang makanan. Dari sinilah awal terbentuknya pola makan sehat.

Terlibat Proses. Metode yang banyak digunakan ahli nutrisi di dunia dan dianggap paling efektif adalah dengan melibatkan balita dalam serangkaian proses pembuatan makanan yang biasa di konsumsinya. Ajak balita membantu mengisi lemari es dengan bahan-bahan makanan sehat, membantu membuat kue kering, ataupun memotong sayuran dengan menggunakan tangan.

Kelompok makanan. “Go” foods adalah makanan yang kaya zat nutrisi, rendah kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya. Makanan ini dapat di konsumsi setiap saat, contoh: buah-buahan, sayuran, gandum, serelia, daging tanpa lemak, unggas tanpa ulit, kacang-kacangan, susu nonfat, telur dan air putih. “Slowfoods atau “Sometimesfoods adalah makanan yang tinggi lemak, kolesterol, dan kalori. Tidak boleh terlalu sering dikonsumsi, contoh: daging asap, daging berlemak, salad dressings, mayonais, susu, jus buah, dan buah kering. “Whoafoods adalah makanan yang tinggi kandungan lemak “jahat” dan kalori. Contoh: kentang goreng, buah kalengan, daging berlemak, ayam goring dengan kulitnya, telur (termasuk kuning telur), kue-kue kering atau cookies, cake (termasuk bolu dan tart), popcorn yang disiram mentega cair, susu dan soda.

Ajarkan balita untuk makan buah sehabis makan makanan utama. Berikan balita makan saat ia sedang lapar. Anak yang sedang lapar akan makan apapun yang tersedia, termasuk aneka makanan sehat.





 



Artikel Rekomendasi