Olah Raga Ala Binatang dan Tumbuhan

 

Cuaca buruk? Bukan alasan untuk bermalas-malasan. Malahan, ajak balita Anda berolah tubuh di dalam rumah. Hati senang, tubuh pun berkeringat.... 

Sebenarnya, balita usia 3-4 tahun sudah mengerti kalau Anda mengajaknya bercerita. Dan, alam merupakan salah satu obyek yang sangat menarik. Bingung cara memperkenalkan padanya? Bagaimana kalau Anda mencoba sesuatu yang benar-benar lain. Ajak saja ia meniru gerakan binatang dan pohon. Manfaatnya banyak juga, lho!
  1. Kenali dulu kemampuannya
    Sebenarnya, melatih kelenturan otot dan koordinasi gerakan sudah dapat Anda lakukan sejak balita mulai merangkak. Bukan cuma itu. Dengan membiasakan balita untuk bergerak bebas, sangat mudah saja baginya untuk menirukan gerakan apapun.
    Tentu saja, sebelumnya, Anda perlu tahu kemampuan balita dalam mengkoordinasi otot dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya. Setelah itu, barulah Anda memberi contoh gerakan yang kira-kira bisa dikuasainya.
    Biar tidak susah, pilih saja gerakan yang mirip dengan gerak khas binatang atau tumbuhan tertentu. Misalnya, gerakan kucing marah. Cukup dengan merangkak, tarik perut ke dalam, jatuhkan kepala ke bawah, lalu lengkungkan punggung.
    Agar balita makin senang, namai saja gerakan ciptaan Anda itu dengan nama yang lucu. Contohnya, selucu Tongki Bebek berjalan, tendangan Lala Keledai, dan sebagainya.
  2. Pandai-pandailah berimajinasi
    Dari gerakan meniru ala binatang dan pohon itu, sebenarnya Anda bisa merangkainya menjadi sebuah cerita. Misalnya;Suatu hari, si Tongki Bebek berjalan-jalan di kebun paman. Ajak si kecil menirukan cara bebek berjalan. Tiba-tiba, datanglah Lala Keledai yang marah-marah sambil menendang-nendang. Ubah posisi tubuh, lalu menendang-nendanglah seolah-olah keledai yang sedang marah. Bisa juga, Anda masukkan pula gerakan yang disukai anak dalam alur cerita itu. Pokoknya, berimajinasilah sebebas-bebasnya. Yang penting, gerakan-gerakan yang dilakukan harus cukup untuk melatih otot-otot balita.
    Jangan heran kalau nantinya, tiba-tiba saja balita menciptakan jurus-jurus baru. Misalnya, ia terinspirasi untuk melompat-lompat seperti kodok setelah melihat binatang tersebut sedang bermain di taman. Atau, bukan tak mungkin, ia malah ingin mengarang cerita sendiri. Ini justru merupakan pertanda baik. Dia mulai tertarik berolah tubuh!
  3. Tempat tak jadi soal
    Senam bersama anak di rumah sebenarnya seru juga. Ruangan yang dibutuhkan tidak perlu luas-luas amat. Yang penting, cukup untuk Anda dan anak bergerak. Entah berguling, menendang, atau gerakan lainnya. Namun, jika rumah Anda agak mungil, gunakan saja ruang tamu atau ruang keluarga. Tentunya, singkirkan dulu perabotan yang mengganggu.
    Agar anak merasa nyaman, pakai alas, seperti matras atau karpet, boleh-boleh saja. Namun, kalau tidak ada, tidak apa-apa juga. Yang penting, lantai rumah harus cukup bersih.
    Jadi, jika hujan turun dan Anda sedang berleha-leha, sementara anak ingin sekali bermain ke luar rumah, mengapa tidak jadikan senam bersama ini sebagai pilihan beraktivitas. Masalahnya adalah, sudah siapkah Anda?

 



Artikel Rekomendasi