Penyakit Mulut Balita

 


Sakit di daerah mulut bisa menjadi hal yang menjengkelkan untuk anak, karena menimbulkan rasa sakit ketika mereka makan dan minum. Dampaknya, ia pun malas makan.

Jika terjadi komplikasi, rasa sakit yang ditimbulkan pun membuat balita menjadi lemas, kurang bergairah hingga demam. Dan jika tidak ditangani dengan baik, kuman penyebab penyakit bisa ‘berenang’ hingga ke jaringan otak dan menyebabkan radang pada jaringan otak. Kenali para tamu tak diundang ini dan cegah kedatangannya jika mungkin.

1. Sariawan
Jika balita Anda tiba-tiba rewel, tak mau menyusu atau makan, bahkan mengeluarkan air liur dalam jumlah banyak bisa jadi ini tanda-tanda ia sariawan. Umumnya sariawan disebabkan oleh virus walapun dapat juga terjadi karena tergigit atau terjadi gesekan di dalam mulutnya. Terus berikan ASI atau makanan pada anak namun jangan dipaksa.

Tawarkan minuman segar seperti jus atau buah-buahan dingin. Hindari langsung menggunakan obat anti jamur atau salep yang mengandung steroid. Cegah dengan banyak memberikan asupan makanan yang tinggi kandungan vitamin C-nya, seperti mangga, jeruk, jambu dan stroberi.

2. Jamur mulut
Jamur bernama candida albicans ini biasanya tumbuh di daerah bibir, gusi dan lidah anak. Faktor penyebab biasanya karena anak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula atau karbohidrat.

Gejalanya, lidah balita terlihat berwarna keputihan. Untuk mencegah infeksi  jamur  pada anak, tetap upayakan sistem kekebalan tubuh yang baik dengan menjaga kebersihan. Ingatlah untuk membersihkan dahulu puting susu Anda dengan air hangat atau ASI sebelum menyusui dan bersihkan mulut balita sesudahnya.



3. Penyakit tangan kaki mulut
Penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya ruam di ketiga bagian tubuh yang bermula dari bintik merah kecil yang membesar hingga menjadi luka. Di daerah mulut, dia akan menyerang lidah, gusi hingga pipi bagian dalam.

Penyebab terbanyak adalah infeksi virus yang ditularkan melalui tangan kotor atau kontak dengan permukaan yang tercemar virus. Atasi dengan mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Jika berlanjut, segera konsultasi pada dokter.


4. Cheilitis
Cheilitis atau eksim jilatan adalah peradangan pada daerah bibir dan kulit sekitar bibir. Terdapat dua jenis cheilitis yaitu cheilitis simpleks dengan ciri-ciri bibir terlihat kering dan pecah-pecah dan kedua, cheilitis angular yang menyebabkan pecahnya kulit di area sudut bibir.

Umumnya ditimbulkan oleh jamur, namun dapat juga disebabkan oleh iritasi, infeksi kuman, defisiensi zat besi, vitamin B atau folat. Faktor lain yang juga dapat berperan misalnya, udara dingin dan kering, paparan sinar matahari, atau reaksi alergi. Berikan pelembap pada bibir balita untuk mengurangi lebarnya luka.




5. Bau mulut
Gangguan ini cukup sederhana namun dampaknya dapat membuat orang di sekitar anak enggan mendekatinya. Penyebabnya macam-macam, mulai dari higienitas mulut yang buruk, sering mengisap jempol, adanya infeksi atau dehidrasi. Untuk itu, biasakan buah hati Anda menyikat gigi dan membersihkan mulut secara teratur. Alihkan perhatiannya jika ia ingin mengisap jari atau mengigit benda kesayanganya.

6. Epulis
Kebanyakan gangguan ini muncul sejak bayi baru lahir. Gangguan berupa kutil atau tumor jinak ini terdapat pada gusi namun cukup jarang ditemui kasusnya. Sewajarnya benjolan ini akan menghilang saat bayi menginjak 8 bulan, namun perlu diwaspadai jika benjolan ini tidak hilang sebab benjolan dapat semakin membesar dan bisa mengganggu aktivitas mulut anak.




Tips Merawat Mulut Balita:


1. Berkumur air putih setelah makan atau minum susu.
2. Tidak membiarkan anak tidur sambil minum susu.
3. Sikat gigi dengan pasta gigi anak sebelum tidur dan bangun pagi.
4. Konsumsi air putih sesering mungkin untuk menghindari dehidrasi.
5. Bila ibu terinfeksi jamur vagina dan menunjukkan tanda infeksi seperti gatal dan keputihan, hindari memegang bayi sementara waktu.

KONSULTASI: dr.RONNY SUWENTO, Sp.THT(K), RSUPN Dr CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

 



Artikel Rekomendasi