Sulitnya Membasmi Malaria

 

Di Indonesia, seperti juga di negara tropis lain, malaria menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Beberapa tempat yang sebelumnya sudah  bebas malaria, belakangan muncul lagi kasus penderita malaria.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles sp. Ada beberapa jenis malaria,  yaitu:
  • Malaria tertiana.  Demamnya terjadi dua hari sekali setelah gejala pertama (biasanya muncul setelah dua minggu terinfeksi). Jenis ini merupakan yang ringan.  
  • Malaria tropika (demam rimba).  Parasit malaria jenis ini sering menyumbat aliran darah ke otak, lalu menyebabkan koma, dan kematian. 
  • Malaria kuartana. Jenis ini memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika.  Gejala pertama biasanya terjadi antara 18–40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu akan terulang lagi tiap tiga hari. 
Malaria pada balita, dikhawatirkan menyebabkan terjadinya kecacatan permanen seperti lumpuh atau tuna ganda, karena parasit malarianya menyerang otak. 

Gejala:
Seperti halnya beberapa jenis malaria, gejalanya pun terdiri dari beberapa jenis.
  • Gejala klasik.  Biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah yang tidak terjangkiti malaria, atau anak yang belum mempunyai kekebalan (imunitas), serta orang yang baru pertama kali menderita malaria. Gejalanya terdiri dari tiga stadium yang berurutan, yaitu:
    • Menggigil selama 15–60 menit.
    • Demam selama 2–6 jam (suhu tubuh sekitar 37,5 – 40 ºC).
    • Berkeringat selama 2–4 jam,   terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah.  Kadang-kadang, sampai seperti orang mandi.  Biasanya, setelah berkeringat banyak, penderita merasa sehat kembali.
      Sekalipun begitu, di daerah yang sering terjangkiti malaria sehingga sebagian besar penderitanya sudah punya kekebalan terhadap malaria, maka gejala seperti itu kadang-kadang tidak muncul. Atau kalaupun muncul, tidak berurutan.
  • Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan seperti di atas, disertai salah satu gejala berikut:
    • Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit).
    • Anemia dengan Hb < 7 gram/dl.
    • Kejang.
    • Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran.
    • Mata dan tubuh kuning.
    • Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan.
    • Frekuensi berkemih berkurang.
    • Warna urin seperti teh gelap.
    • Kurang cairan.
    • Lemas (tidak bisa duduk/berdiri).
    • Sesak napas.
Penanganan:
Anak-anak yang menderita malaria sebaiknya memang segera diberi obat untuk penanganannya. Untuk mengobati pasien yang menderita malaria, selain obat standar untuk mengobati malarianya sendiri, dokter biasanya memberikan obat penunjang seperti vitamin B kompleks dan vitamin C untuk memperkuat fisik balita.  

Pencegahan:
  • Berantas sarang nyamuk malaria, yang dilakukan dengan penyemprotan semak-semak yang mungkin menjadi sarang nyamuk Anopheles Sp.
  • Lindungi balita agar tidak digigit nyamuk, dengan cara memakaikan baju lengan panjang dan celana panjang, mengolesi kulit dengan atau minyak kayu putih atau minyak sereh di tubuhnya agar nyamuk tidak mau mendekat.
  • Pakai kelambu saat tidur, dan tutup jendela maupun lubang angin dengan kassa nyamuk . 

 



Artikel Rekomendasi