Waspadai Penularan Tuberkulosis

 

Bila anak berkontak dengan penderita tuberkulosis TB, sebenarnya belum tentu ia langsung sakit. Kalau sel darah putih yang notabene berfungsi sebagai pasukan pertahanan tubuhnya kuat, maka kuman-kuman TB akan langsung mati.

Namun, bisa juga kuman yang super bandel itu berhasil masuk ke tubuh. Nah, kuman yang lolos sensor ini dibagi jadi 2.
  • Pertama, kuman yang tenang-tenang saja berada dalam tubuh dan jumlahnya hanya sedikit.
  • Kedua, kuman yang masuknya serombongan serta biasanya aktif. Sebagai catatan, masa inkubasi (masa antara masuknya kuman ke dalam tubuh hingga timbul gejala penyakit) penyakit ini sekitar 2-10 minggu.
Kalau sudah begini, bagaimana cara menangani anak? Ia perlu minum obat-obatan. Umumnya, masa pengobatan berlangsung selama 6 bulan. Sayangnya, selesai pengobatan, kuman TB dalam tubuh anak tidak akan lenyap 100%. Selalu saja ada kuman yang tertinggal dan terus menghuni tubuhnya. Di mana sih tempat favorit kuman super bandel itu? Di paru-paru kanan atas.

Meski kuman kelihatannya tenang, ini bukan berarti kondisi anak pasti aman. Sekalipun sudah pernah terkena TB dan telah menjalani pengobatan secara tuntas, tetap saja ia jadi incaran kuman yang hobinya ngendon itu. Belum lagi, kalau kondisi anak memburuk, seperti menderita campak, mau tidak mau kuman TB jadi aktif. Nah, kondisi seperti ini disebut reaktifasi.

Makanya, tubuh anak harus terus dijaga hingga dewasa kelak. Dengan begitu, kuman itu tidak sempat jadi aktif. Sayangnya, kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah jenis yang reaktifasi ini

 



Artikel Rekomendasi