Agar Anak Rajin Belajar Jalan

 

Bisa jadi karena terlalu sering digendong atau diletakkan di kereta dorongnya, anak jadi malas berjalan. Anda perlu "memaksanya" agar ia rajin menggunakan kedua kakinya.

Bantuan yang berlebihan. Pada umumnya setelah anak mampu berjalan, keterampilan motoriknya berkembang semakin pesat. Rasa ingin tahunya yang besar mendorong anak melakukan berbagai percobaan. Ia tampak lincah berlari ke sana kemari mencari "korban" baru untuk diamati. Seakan-akan persediaan energinya tak pernah habis. Ia pun terlihat lincah berlari, memanjat, menjelajahi ruang atau melompat.

Anak-anak usia ini juga semakin dapat mengendalikan gerak dengan baik. Didorong rasa ingin tahu yang menggebu, mereka dengan riang menjelajah lingkungannya.

Kecepatan perkembangan fisik dan kemandiriannya yang mulai tampak merupakan hal utama yang menjadi perhatian orang tua. Bagaimanapun, gerakan-gerakan maupun usaha yang dilakukan adalah bagian dari perkembangannya.

Hanya saja, kalau si dua tahun terbiasa menerima bantuan dalam melakukan berbagai keterampilan fisik, misalnya selalu digendong atau diletakkan di kereta dorong; jangan heran jika ia jadi terlalu menikmati kemudahan ini. Dan, akhirnya jadi kebiasaan. Apalagi, pada usia ini anak sedang berada pada masa negatif. Ia sedang gemar-gemarnya menolak desakan orang tua. Ini membuat upaya Anda untuk mengajaknya mulai berjalan-jalan, sering diabaikan. Akibatnya, anak tampak seperti orang yang malas dan pasif.

Gesit berjalan. Beberapa cara dapat dicoba untuk "memaksa" anak gemar bergerak dengan kedua kaki mungilnya, antara lain:
  • Buatlah berjalan bersama-sama sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Misalnya, dengan bermain tebak-tebakan. Sebagai contoh, katakan pada anak siapa yang terlebih dulu melihat orang memakai baju merah, dialah yang menang.
  • Anak senang berperilaku seperti orang dewasa maka jadikan ia penolong Anda. Misalnya, mintalah ia mengambilkan benda-benda yang Anda inginkan ketika belanja bersamanya di supermarket.
  • Kadang-kadang anak merasa frustrasi, karena merasa kecil ketika berjalan diantara orang dewasa. Cobalah Anda bebeberapa kali berjongkok agar tinggi Anda dan anak sejajar untuk mengajaknya berbicara atau bercanda.
  • Ketika Anda berjalan bersama anak, jangan mendesaknya untuk buru-buru berjalan. Perlambat langkah Anda agar dapat menyamai langkahnya. Dengan begitu anak tidak merasa frustrasi ketika menyamai gerakan langkah Anda.
  • Pujilah upaya anak ketika ia mau mencoba berjalan bersama Anda. Sebaliknya, hindari mengritik jika ketika dalam perjalanan ia merasa lelah atau meminta waktu untuk beristirahat.
  • Jika ia tetap minta digendong, cobalah membuat kesepakatan. Misalnya, Anda setuju menggendongnya asal ia berhasil mencapai suatu tempat tertentu dengan berjalan.
  • Tunjukkan pada anak betapa menyenangkannya kegiatan berjalan-jalan bersama, sehingga ia pun mengikutinya dengan gembira.

 



Artikel Rekomendasi