Agar Anak Senang Berteman

 

Melihat anak kecil lain, balita 1 - 2 tahun pasti penasaran dan ingin mengenalnya.  Dia akan tersenyum, tertawa, melambaikan tangan bahkan memeluknya!

Pada periode usia 1-2 tahun, anak memang mulai penasaran atau ingin tahu anak-anak yang ia temui, misalnya dalam playdate atau kelompok bermain. Dia akan tampak dekat atau condong terhadap satu anak, tapi dia belum memahami bagaimana bermain kooperatif atau masih suka merebut mainan anak lain.

Jangan salah mengartikannya, apalagi memarahinya, Bunda. Karena, pengalaman bertemu dengan anak lain ini bagian dari proses belajar bagaimana bersosialisasi dengan baik. Bila anak kurang bersosialisasi, dia bisa tumbuh jadi anak yang pemalu dan menarik diri.

Jadi, tak perlu ragu mengajak anak bertemu dengan anak-anak sebaya lainnya. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengasah kemampuan sosial anak:

  • Beri contoh.  Sejak dini, jangan ragu untuk berbicara dengan bayi Anda, antara lain dengan merespon ocehannya. Aktivitas yang membuat anak melihat ada orang lain yang terlibat dalam kesehariannya ini akan menjadi landasan baginya untuk berinteraksi dengan orang lain kelak. Seiring dengan bertambahnya usianya, contohkan padanya cara berbagi dan berempati.
  • Jadwalkan playdate. Undanglah sekitar 2-3 orang anak yang seusia dengan anak Anda untuk bermain bersama. Mengadakan playdate seperti ini secara teratur akan memberi  anak pengalaman  bersosialisasi sekaligus melatihnya untuk nyaman bertemu dan bermain dengan anak-anak sebayanya.
  • Untuk meningkatkan kemampuan sosial anak, Anda bisa juga mengundang anak yang lebih besar, misalnya nak usia 4 atau 5 tahun. Jadi, anak Anda bisa melihat bagaimana dunia bermain yang lain dan temannya yang lebih tua itu bisa menunjukkan kemampuannya mengasihi anak yang usianya lebih muda daripada dirinya.
  • Waktu singkat berkualitas. Pada usia ini, rentang perhatian anak masih singkat dan mereka butuh istirahat setelah lelah bermain. Jadi, acara bermain anak dengan anak lain sebaiknya singkat tapi rutin. Selain itu, masing-masing anak juga memiliki rutinitasnya masing-masing. Ada yang bangun pagi, ada juga yang bangun agak siang. 
  • Cermati jenis permainan. Ketika anak bermain dengan anak-anak yang lain, Anda sebaiknya memberi mereka  mainan yang bisa dimainkan bersama-sama. Namun jangan lupa juga bahwa pada periode usia ini anak masih bermain paralel. Mereka  masih bermain sendiri-sendiri meski permainan yang disediakan bisa dimainkan bersama-sama.
    Beberapa permainan yang asyik dimainkan bersama-sama adalah:
    Lego. Siapkan beberapa set agar anak tidak saling rebut.
    Bermain pasir. Taruh beberapa mainan di dalam kotak pasir dengan mainan yang cocok untuk usia si kecil, seperti balok-balok dan ember. 
    Main air. Isi kolam tiup dengan sedikit air dan taruh beberapa mainan. Anak-anak menyukai bunyi cipratan air akibat aksi mereka sendiri. 
    Main bola. Lempar bola yang ringan ke arah anak-anak dan minta mereka  menangkap bola tersebut. Dari permainan lempar-tangkap ini mereka bisa mulai bermain bersama antar mereka sendiri.
  • Tetap diawasi. Saat anak bersama anak-anak lain, jangan tinggalkan mereka tanpa pengawasan orang dewasa.  Si satu tahun masih bergantung pada Anda, seperti untuk memberinya makan. Dia juga masih membutuhkan Anda untuk memberi rasa aman dan bantuan jika dia menghadapi konflik, seperti rebutan mainan dengan anak lain.   
  • Jangan terlalu mengatur. Bila anak sudah terbiasa dengan teman barunya, tiba saatnya bagi  Anda untuk memberi ruang pada anak untuk bersosialisasi. Hindari terlalu mengatur anak untuk memainkan mainannya. Bisa-bisa anak mengamuk, karena merasa terlalu dikekang.  Beri anak-anak kesempatan untuk memainkan mainan sesuai keinginan mereka selama tidak saling menyakiti. Hal ini mengajarkan anak bahwa Anda percaya padanya. Selain itu, anak juga akan belajar mandiri, sehingga  dia tidak selalu melibatkan Anda dalam masalah yang dia hadap di kemudian hari.

 



Artikel Rekomendasi