Agar Balita Nyaman di Kamar Sendiri

 

Meski sudah berani berpisah dari orang tuanya, balita Anda masih tidak merasa nyaman saat tidur di kamarnya sendiri. Berikut kiat agar balita nayman di kamarnya sendiri

Anda merasa anak bisa tidur sendiri di kamar nyaman yang sudah Anda siapkan. Perkiraan Anda ternyata tak selamanya seperti yang direncanakan. Walau ia sudah berani tidur di kamarnya sendiri, selalu saja ia ingin kembali tidur bersama Anda.

Imajinasi penyebabnya. Di usianya kini, ia memang sudah berani berpisah dari orang tua atau pengasuhnya, seperti ketika ia berkegiatan di sebuah lembaga pendiikan. Tapi, bila terjadi perubahan besar dalam rutinitas hidupnya, anak Anda menolak. Seperti saat diminta tidur sendiri di kamarnya, ia mulai pikir-pikir lagi.

Kemampuan imajinasi
yang luar biasa membuat anak sulit membedakan khayalan dan realita. Monster kolong tempat tidur hasil rekaannya, membuatnya tidak nyaman dan takut tidur sendiri.

Ia juga ngeri ketika di tengah malam terdengar suara-suara yang tidak ia ketahui sumbernya. Daya imajinasi anak membuatnya membayangkan suara-suara itu berasal dari monster yang menakutkan. Padahal mungkin saja itu suara AC kamarnya.

Manfaatnya tidur sendiri. Ketika anak merengek ingin kembali ke kamar Anda, Anda pun tak tega. Kuatkan hati karena anak Anda akan mendapatkan manfaat dengan berani tidur di kamarnya sendiri, yaitu:
  • Menumbuhkan kemandirian saat ia mengatasi rasa takut sendirian
  • Belajar tentang privasi dan menghargai privasi orang lain
Selain anak, orang tua juga merasakan manfaatnya berpisah tidur dari anak. Anda punya waktu khusus berdua dengan pasangan tanpa intervensi anak. Anda dan pasangan memerlukan saat-saat seperti ini agar hubungan semakin erat. Selain itu, Anda dapat beristirahat dengan tenang.

 



Artikel Rekomendasi