Alasan Memilih Sekolah Alam

 

Salah satu metode pendidikan yang kini mulai berkembang adalah sekolah alam. Metode sekolah alam ini perlu lahan luas. Karenanya mayoritas berlokasi di pinggiran kota, yang masih tersedia lahan ditumbuhi ratusan jenis tanaman, juga terdapat ratusan jenis serangga pengurai ekosistem.

Rasio belajar di dalam dan di luar kelas 30 : 70. Belajar di luar kelas bertujuan menumbuhkan kesadaran dan empati anak terhadap lingkungan, sehingga terbiasa merawat dan peduli lingkungan. Di alam, anak belajar banyak hal, misalnya tentang
  • Ternak sapi dan kambing: memberi makan, mengukur tinggi dan berat badan dan memerah susu.
  • Air, observasi air di sekolah - air untuk mandi, minum, cuci tangan-,  membedakan air bersih dan kotor, dan mendata air di sekitar sekolah, seperti sungai dan parit.
  • Sampah, belajar melalui Program Menabung Sampah: Senin menabung sampah kertas bekas, karton, kardus dan koran. Rabu menabung botol plastik dan pecah belah. Jumat menabung barang tidak terpakai di rumah seperti mainan dan baju bekas. Barang yang terkumpul dipakai untuk pajangan kelas, percobaan sains, kreasi daur ulang, dan sisanya dijual untuk dibelikan alat kebersihan. Ada murid-murid yang bertugas menjadi Polisi Sampah yang “menilang” siapapun yang buang sampah sembarangan.   
Karena banyak belajar alam, kesehatan dan keselamatan anak diutamakan. Saat beraktivitas anak harus memakai sarung tangan, helm, sepatu olah raga atau boot, lotion anti serangga, cuci tangan sebelum dan sesudahnya. Guru dibekali kemampuan First Aid atau P3K. Ternak  dikontrol kesehatannya oleh dokter hewan dan fogging 2 minggu sekali. Karena banyak beraktivitas fisik dan menghirup udara bersih, umumnya murid sekolah alam  justru menjadi lebih sehat, kuat dan jarang sakit. Bagaimana, Anda tertarik memasukkan anak Anda ke sekolah alam?
 

 



Artikel Rekomendasi