Anak lebih "nempel" ayah

 

Tak hanya mainan favorit, anak juga punya orang tua favorit. Jadi, jangan heran jika balita Anda mungkin terlihat cenderung “lengket” atau “menempel” pada ayahnya.
Anak umur 1-2 tahun sudah mulai dapat membuat pilihan terhadap sesuatu yang menjadi favoritnya. Ini merupakan rangkaian dari tahapan perkembangan emosional serta kognitif yang sedang berlangsung pada anak. Nah, bila balita Anda cenderung “nempel” terus pada ayah, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghadapinya.
  • Terima situasi tersebut, Anda tidak perlu cemburu atau merasa tersaingi. Atau, berusaha melakukan berbagai hal untuk merebut perhatian anak dari sang ayah. Kedekatan anak dengan ayahnya, tidak berarti dia tidak sayang Anda. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengevaluasi interaksi Anda dengan anak. Tak perlu gengsi untuk menimba “ilmu” dari ayah untuk meningkatkan kualitas kedekatan hubungan Anda dengan anak. Biasanya ayah banyak memasukkan unsur humor serta aktivitas fisik dalam menjalin hubungan dengan anak.
  • Lakukan perpisahan secara bertahap. Memisahkan anak dari ayahnya, jangan dilakukan dengan meninggalkannya secara diam-diam ketika anak tidak melihat ayahnya. Cara ini justru akan membuat anak menjadi lebih sulit untuk berpisah dengan ayahnya. Bila anak menangis, biarkan karena akan reda dalam beberapa menit. Dengan melakukan cara perpisahan yang konsisten, menerapkan salam perpisahan dan pertemuan kembali yang menyenangkan, akan membangun kepercayaan diri anak dan memperkuat hubungan dengan anak.
  • Bantu dengan playdate. Kegiatan playdate dapat menjadi sarana untuk praktek berpisah dengan orang tua sekaligus mengenalkan anak pada orang lain dan tempat baru. Sering bertemu dengan orang dan tempat baru membantu anak agar tidak berlarut-larut merasa khawatir berpisah.
  • Kenalkan lewat buku dan permainan. Anda dapat meminta ayah untuk membantu mengajarkan tentang perpisahan kepada anak. Caranya, dengan aktivitas bermain maupun membacakan cerita bertema perpisahan. Seperti, petak umpet atau menebak koin. Permainan ini dapat mengajarkan anak memahami bahwa sesuatu yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada.
  • Dekat tapi tidak memanjakan. Ayah memang dikenal sebagai sosok yang menyenangkan dan mengasyikkan untuk diajak bermain. Bahkan, seringkali ayah lebih longgar dalam menerapkan aturan kepada anaknya, asal tidak lantas memanjakannya. Minta ayah untuk tetap mengikuti dan menerapkan aturan yang telah disepakati bersama Anda. Melarang anak tidak membuat rasa sayang anak kepada orang tuanya berkurang.
  • Beri waktu satu hari bersama ayah. Bila kedekatan anak kepada ayahnya hanya terjadi di akhir pekan, besar kemungkinan karena dia rindu ayahnya yang sering pulang kerja larut malam. Untuk itu, cobalah beri waktu kepada ayah dan anak untuk menciptakan saat yang berkualitas, misalnya di akhir minggu. Biarkan mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan sepuasnya.
Orang tua yang terbaik tidak selalu berarti menjadi sosok favorit di mata anak. Berusaha menjadi sosok favorit anak justru dapat berdampak negatif pada hubungan dengan pasangan dan hubungan dengan anak. Karenanya, jadilah orang tua terbaik!


 



Artikel Rekomendasi