Antara Benar dan Salah

 

Mengajarkan mana yang benar, mana yang salah pada balita baiknya dilakukan sejak dini, agar ia mulai belajar bersikap etis dan harmonis.

Ada dua tahap perkembangan kesadaran anak yang dapat dijadikan patokan sesuai usianya:

18 - 36 bulan: Perilaku Menyenangkan

Tahap ini ditandai saat anak melakukan apa saja yang menyenangkan dan menghindari hukuman. Anak belum punya dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan hal yang benar. Anak-anak yang tidak mendapat sentuhan dan perlakuan yang tepat dari orang tuanya, akan berhenti pada tahap ini. Mereka tidak akan mempunyai dorongan untuk melakukan yang benar.

Mengembangkan kesadaran pada anak usia ini perlu menggunakan reward and punishment. Ini karena anak-anak usia ini belum paham penjelasan. Tindakan nyata lebih dibutuhkan.

Di atas 3 tahun: Malu dikritik

Anak usia ini merasa malu bila dikritik atau dihukum. Pada tahap ini, anak tidak memusatkan perhatian pada akibat perilakunya bagi orang lain, tetapi lebih untuk menghindarinya dari rasa malu. Jadi, bila ia meminta maaf, itu hanya untuk menghindari rasa malu, tidak untuk mengubah perilaku.

Untuk mengembangkan kesadaran anak usia ini, komunikasikan harapan Anda, kebutuhan orang lain, dan kembangkan pula sikap empati. Misalnya, anak dapat dilatih meminta maaf, jika ia berperilaku yang merugikan orang lain. Atau misalnya, “Kalau kamu dipukul temanmu, kamu sedih enggak? Jadi, kalau Feli kamu pukul, dia sedih enggak ya?”

Anak tak perlu dihukum. Gunakan konsekuensi logis untuk mengoreksi kesalahannya. Misalnya, “Kamu tadi dipukul Feli, karena kamu memukul duluan. Sakit kan?” Berikan alasan yang jelas, mengapa perilaku salah tidak boleh dilakukan.


 



Artikel Rekomendasi