Balita Belajar Lalu Lintas

 

Perkembangan fisik anak 5 tahun yang semakin matang memungkinkan ia belajar dasar-dasar berlalu lintas. Apa sajakah itu dan bagaimana mengajarkannya?

Disamping karena koordinasi gerak tubuhnya lebih baik, rentang perhatian semakin panjang, perkembangan fisik anak 5 tahun pun semakin matang. Di masa ini anak biasanya lebih aktif bersosialisasi dan beraktivitas fisik dibanding masa sebelumnya. Bersepeda atau bermain otopet adalah salah satu kegemaran anak-anak usia ini. Manfaatkan kegiatan bermain anak 5 tahun ini untuk belajar berlalu-lintas.

Hindari jalan raya. Ketika anak sudah mahir mengayuh, mendorong dengan kaki dan mengendalikan laju sepeda roda tiganya atau sepeda roda dua plus dua roda kecil penopangnya, atau in-line skate -nya, dapat dipastikan perkembangan fisiknya cukup matang untuk diajarkan dasar-dasar berlalu lintas. Dasar-dasar berlalu-lintas yang dapat Anda ajarkan, antara lain: mengendalikan laju sepeda, melihat ke kiri dan kanan saat hendak menyeberang, memberi tanda saat berbelok, atau memberi jalan pada teman yang akan lewat atau melewatinya.

Namun menurut Petra Schrand, psikolog dan kontributor tetap majalah Eltern di Jerman, tidak disarankan orang tua untuk membiarkan anak bermain di jalan yang dilalui kendaraan, walau hanya sesekali dilewati. Walaupun, tentu, ada pengecualian, yaitu bila Anda yakin jalan tersebut buntu dan tak dapat dilalui kendaraan. Ini karena indera pendengaran dan penglihatan anak-anak prasekolah pada dasarnya belum berkembang sempurna. Sehingga, sulit menuntut balita bersikap waspada terhadap kendaraan yang akan lewat berdasarkan deru yang terdengar dari kejauhan.

Demikian pula, kemampuan penglihatan anak 5 tahun pun masih sangat terbatas. Ini menyebabkan ia belum dapat menangkap secara visual kendaraan yang melaju ke arahnya dari kejauhan. Selain itu, karena anak berkonsentrasi penuh pada kegiatan yang sedang dilakukannya, maka berbagai kejadian yang terjadi di sekitarnya, baru disadarinya jika jaraknya sudah sangat dekat.

Perlu pengawasan. Andreas Bergmeier, penasehat bidang anak dan remaja pada Badan Keamanan Berkendara kota Bonn, Jerman, berpendapat bahwa untuk dapat berlalu-lintas dengan baik, anak harus terampil berkendara terlebih dahulu. Seperti, terampil mengayuh sepeda atau otopet, juga mendorong dan melaju dengan in-line skate atau sepatu rodanya.

Dengan membiarkan anak bermain bersama teman-temannya yang juga menggunakan sepeda, otopet atau mainan beroda lainnya, pengalaman anak semakin kaya. Biarkan anak berinteraksi dengan teman-temannya di bawah pengawasan Anda. Kegiatan bermain dengan bersepeda atau kendaraan beroda tetap menyimpan risiko tinggi bagi anak jika tanpa pengawasan orang dewasa. Biarkan pengalaman dan keterampilan anak 5 tahun bertambah. Demikian pula kesabaran dan kemampuannya mengendalikan ego.
Apa yang perlu diajarkan

Ajarkan anak cara aman berbelok, memutar haluan atau menyeberang di antara teman yang naik sepeda, mobil mainan atau lainnya. Misalnya, dengan memberi tanda hendak ke kanan atau ke kiri. Demikian pula anak mesti mengurangi kecepatan saat hendak berbelok, sehingga tidak hilang keseimbangan atau terpental. Ajarkan juga anak untuk hati-hati menyeberang di antara teman-teman beserta kendaraannya.

Selain melatih koordinasi dan kewaspadaan, anak biasanya akan menyadari pentingnya aturan dan kepatuhan para pengendara di tempat bermain. Sejalan dengan perkembangan dan pertambahan usia anak, Anda dapat meningkatkan keterampilan dan pelajaran berlalu-lintas si kecil ini lebih lanjut.

 



Artikel Rekomendasi