Balita Mulai Pintar Melucu

 

Anak senang bisa tertawa di tengah temannya atau orang dewasa. Ia merasa jadi bagian dari dunia orang dewasa dengan melontarkan lelucon. Humor memang modal berteman yang oke.

Humor sangat mendukung perkembangan sosial-emosional anak. Bagaimana balita kita mengenal humor? Andalah yang harus mengajari! Di usia balita, anak masih dalam tahap belajar. Ia mulai melontarkan lelucon walau belum sepenuhnya paham arti humor yang didengar atau bahkan yang dilontarkannya sendiri.

Langkah awal, seringlah mencandai balita atau menggodanya dengan humor-humor ringan. Balita bisa jadi meniru mentah-mentah yang bisa membuat Anda tergelak. Balita akan belajar bahwa humor adalah sesuatu yang bisa diterima dan mampu menyenangkan orang lain. Setelah itu, keinginan melontar humor meningkat ketika melihat hal-hal lucu yang berhasil diutarakannya. Dengan humor, balita lebih mudah diterima di lingkungan sosialnya.

Tak perlu heran jika si kecil berupaya membuat humor sendiri. Di sinilah lucunya, karena orang dewasa kerap tak paham isi guyonan tersebut dan tak jarang bosan mendengar lelucon yang seragam dari balita Anda. Sementara, balita terus asyik mengulang leluconnya sambil tertawa tak tertahan. Tapi Anda perlu menghargai upayanya dan dorong terus balita mengembangkan humornya. Tertawa bisa jadi obat stres yang mujarab ketika ia beranjak dewasa .

Agar tepat melontarkan humor, bantu ia mengasah kemampuan melucu itu dengan menagajak si kecil rajin tertawa. Seperti mengajar humor saat berinteraksi dengan anak atau mengajarkannya berbagai humor lewat cerita. Anda juga harus menanamkan kepekaan sosial dan kemampuan membaca situasi, kapan balita bisa melontarkan humor dan kapan sebaiknya
 

 



Artikel Rekomendasi