Balita Tak Mau Dipeluk

 

Balita 3-4 tahun tiba-tiba menolak saat ingin Anda peluk dan cium. Bagaimana  meresponnya?

Pada rentang usia 3-4 tahun, balita biasanya akan menjadi makin mandiri secara fisik. Namun, secara emosi dia sedang memasuki masa transisi. Menurut psikolog anak, di satu waktu, anak di rentang usia ini masih senang bermanja-manja dalam pelukan ayah dan ibu. Namun lain waktu,  dia  tiba-tiba menunjukkan sikap sebaliknya, menolak perhatian dan kasih sayang dari orangtua.  Bahkan, ia  menunjukkan sikap tidak mau dipeluk atau dicium. Ini merupakan bentuk upayanya untuk mandiri secara emosi.  Selain itu,  penolakannya  juga dipicu oleh beberapa hal seperti:

Mengalami hari yang buruk.
Misalnya,  di sekolah ia diejek teman-temannya dan tidak mau berbagi mainan. Di saat  anak mengalami frustrasi seperti ini, ia biasanya tidak mau bicara dan tidak butuh perhatian maupun pelukan. Saat ia menolak dipeluk, tak perlu berusaha terus menerus. Hormati keinginannya mengobati kekecewaan dengan caranya.  Yang penting,  tunjukkan bahwa Anda siap berada di sampingnya,  mendukung dan memberi bantuan setiap kali dia butuhkan. Percayalah, setelah perasaannya membaik, dia akan kembali mencari kehangatan pelukan Anda.

Usai tantrum atau ngambek.
Menghadapi anak yang menolak dipeluk setelah dia menunjukkan sikap tantrumnya adalah dengan menerima sikap anak, dia juga berhak merasa kecewa. Anak butuh waktu untuk memulihkan perasaannya. Tunjukkan empati Anda terhadap perasaan anak dan berilah dia waktu sebelum Anda mendekatinya. Setelah itu, katakan dan yakinkan,  bahwa meski dia melanggar aturan serta marah, tapi Anda tetap mencintainya.

Marah tapi tidak tahu cara menjelaskannya.
Anak sudah dapat mengekspresikan perasaannya tapi belum mampu untuk menjelaskan yang dia rasakan agar orang lain memahaminya. Bila anak mengalaminya, cobalah menanyakannya secara lembut tentang perasaannya. Apa pun komentar anak, terimalah dengan lapang dada tanpa memberikan penilaian. Dengan mengatakannya ia sudah berusaha  menjelaskan perasaannya.

Memasuki fase mandiri.
Di usia ini anak sedang belajar mandiri. Dia bahkan tidak mengijinkan Anda dekat mobil-mobilan yang sedang asyik dia mainkan. Sikap ini merupakan tanda anak sedang sibuk dengan hal yang menarik perhatiannya. Maka saat Anda datang  menciumnya dia anggap gangguan baginya.  Biasanya anak laki-laki lebih cepat menunjukkan sikap penolakan untuk dipeluk dibanding anak perempuan. Namun dia tetap mencintai dan menyayangi Anda, tapi sekarang dia tidak lagi butuh pelukan dan ciuman sebanyak seperti saat dia masih bayi.  Dia masih akan tetap mencari dan merindukan pelukan serta ciuman Anda,  di saat dia memang membutuhkannya. Anda tetap dapat memberinya pelukan sebelum tidur.

Bukan tipe anak yang suka sentuhan.
Bisa jadi  anak bukan tipe anak yang sensitif dan suka disentuh. Dia lebih bisa menerima sentuhan yang ringan dan tidak berlangsung lama, seperti sentuhan sayang di pipinya. Pada saat anak terasa jauh, cobalah untuk belajar menerima apa adanya. Beri ia  kesempatan untuk menunjukkan saat-saat yang tepat,  ketika dia sedang membutuhkan perhatian, kasih sayang, pelukan hangat  dan ciuman. Amati bahasa tubuhnya, sehingga Anda dapat mengetahui kapan saat yang tepat.

Mengalami fase memilih antara Bunda dan Ayah.
Anak balita di usia ini sedang  memiliki orangtua ‘favorit’. Dia mungkin  memilih ayah sebagai sosok yang bisa diajak bermain. Sedangkan Anda  menjadi sosok tempat bermanja-manja. Tak perlu heran,  anak menolak  Anda yang ingin memberinya pelukan , saat dia sedang  asyik bermain dengan ayahnya. Agar Anda dan pasangan mendapatkan perlakuan yang sama darinya,  berusahalah untuk tidak mendukung sikapnya yang memilih siapa yang menjadi  favoritnya. Salah satu cara dengan mengingatkan anak untuk memberi ayah pelukan dan ciuman sepulang dari kerja. (me)

 



Artikel Rekomendasi