Belajar Bermain Bersama

 

Di usia 2 tahun, balita mulai bermain secara sosial. Sekalipun begitu, ia masih bingung mengendalikan diri antara bermain bergiliran, berbagai dan terlibat dalam kegiatan bersama teman seusianya.

Latihan membuat terampil. Bermain bersama teman itu menyenangkan. Meski begitu, karena belum mahir berkomunikasi dan bertukar pikiran secara verbal serta sedang belajar berbagi dan bergiliran, balita kerap kali ingin mendominasi mainan dan permainan. Maklum, balita sedang beralih dari bermain secara individual menjadi lebih sosial. Frekuensi kegiatan bermain bersama teman memang salah satu faktor yang menentukan kemahiran anak bermain sosial. Tetapi, tanpa pengarahan orang tua, balita bingung dan tak mudah berbaur dalam permainan bersama teman seusianya. Untuk tahap awal, sebaiknya Anda malatih balita. Misalnya, mengajak balita teman Anda atau anak tetangga bermain ke rumah untuk play date. Anda juga bisa mengajak balita bermain ke klub batita yang memebrinya kesmepatan bermaian bersama teman-teman seusia.

Belajar bersosialisasi. Selain untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengembangkan kecerdasan emosi, kegiatan ini juga mendorong rasa percaya diri anak. Beragam keterampilan dan kecakapan yang dipelajarinya dari teman bermain bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Hanya saja, tak jarang, dalam kegiatan bermain, bermacam halyang tak terduga bisa terjadi. Tak jarang pula suasana kemudian tak terkendali. Balita dan temannya berebut giliran atau mainan. Mereka pun bertengkar hebat! Saat ini terjadi, karena usianya masih balita, ada baiknya Anda dan orang tua teman bekerja sama untuk menenangkan mereka. Ada beragam permainan yang bisa diplih ketika mengajak anak dan temannya bermain bersama. Misalnya, bermain pura-pura, bernyanyi sambil membuat lingkaran, bertepuk tangan, petak umpet, bermain boneka tangan dan lain-lain. Jika hendak bermain dengan mainan khusus, dan balita bermain untuk pertama kalinya dengan teman seusianya, usahakan agar masing-masing memiliki sendiri mainan yang sama. Selanjutnya, secara bertahap, Anda bisa mengajaknya berbagi mainan.

Baca juga:
Kecerdasan Interpersonal, Tak Sekadar Punya Banyak Teman
Bermain dalam Kelompok
Menyiapkan Anak Masuk Kelompok Bermain
Agar Anak Mau Bermain Bersama

 



Artikel Rekomendasi