Butuh Kesabaran Menghadapi Balita

 

Kendala utama orang tua yang memiliki anak balita adalah waktu dan kesabaran. Segudang kesibukan dan ulah anak yang tak ada habisnya memang dua hal yang menimbulkan dilema bagi orang tua.

Ketika Anda hendak menyampaikan sebuah pesan penting, mungkin, saatnya tidak tepat. Sebagai contoh, Anda sedang bertamu ke rumah seorang kerabat yang suka mengoleksi berbagai wadah kristal. Lalu si balita berulah merebut perhatian orang-orang yang baru dijumpainya. Gregetan adalah reaksi hampir semua orang tua dengan balita seperti ini. Namun, tak mudah memberitahu anak agar berhenti berlari ke sana-sini dalam kalimat-kalimat yang singkat dan padat. Yang keluar dari mulut orang tua biasanya omelan yang tiada mengenal tanda titik atau koma.

Memang harus diakui, berbicara pada anak balita tidak mudah. Meskipun demikian, jangan abaikan peristiwa semacam ini. Segeralah beritahu balita Anda sesampai di rumah, tentang pelanggaran yang dilakukannya, lalu diskusikan. Sampaikan padanya bahwa Anda tidak setuju dengan perilakunya disertai alasan yang jelas.

Beri anak kesempatan untuk membela diri, kemudian akhiri dengan kesepakatan. "Mas, lain kali kalau sulit diberitahu, Bunda memilih pergi sendiri. Mas, tunggu di rumah saja".

Anda perlu kritis dan responsif. Seandainya Anda mencium gelagat ia semakin menjadi-jadi saat bertamu, segeralah mengajaknya bicara di sebuah sudut. Hanya berdua, empat mata. Ini penting dan tidak hanya berkaitan dengan kegiatan menyimak dan mematuhi. Cara seperti ini memperlihatkan, Anda menghormati harga dirinya. Dengan demikian, kemungkinan besar Anda juga akan memperoleh imbalan yang sama.

 



Artikel Rekomendasi