Cara Tepat Melarang Balita 2 - 3 tahun

 

Balita sudah semakin pintar walau seringkali ia masih belum bisa memahami adanya sebuah alasan dibalik peristiwa. Balita pun senang sekali berteriak, “Tidak!” untuk menunjukkan perlawanan, meski dia sendiri sebenarnya tidak selalu memahami alasannya berkata "tidak".

Seiring dengan meningkatnya keterampilan berbicara dan memahami bahasa verbal, saat ini jika dilarang, balita senang sekali bertanya, “Kenapa?” Tapi, ketahuilah bunda, balita memang benar-benar penasaran, lho.  Rasanya ia tidak sabar untuk mengetahui banyak hal dalam waktu singkat. Meskipun sayangnya, tidak semua penjelasan Anda bisa dicerna dan dipahaminya sekaligus.

Di usia ini, anak belajar banyak jika menemui masalah. Saat ia bingung bagaimana cara mengambil boneka di atas meja, maka ia belajar mengambilnya dengan cara naik ke kursi. Atau saat bolanya menggelinding ke kolong meja makan, ia akan berusaha merangkak untuk mengambilnya tanpa terantuk. Karenanya, ia tidak suka bila dilarang melakukan ini dan itu, karena menghalanginya mempelajari berbagai hal, termasuk problem solving atau memecahkan masalah.  

Berikut tips melarang balita usia 2-3 tahun:
  • Batasi penggunaan kata "tidak" dan "jangan" jika Anda sendiri tidak ingin mendengar balita selalu mengatakan hal yang sama. Sudah waktunya berpikir lebih positif dan mulai memberi kepercayaan padanya, sehingga balita pun memercayai Anda.  
  • Sesekali melarang, sesekali bernegosiasi. Itu karena, balita sudah semakin besar, bisa diajak bernegosiasi dan kita perlu mendengar pendapatnya. Misalnya, jika balita ingin bermain padahal Anda melarang karena sudah waktunya tidur, maka katakan, “Okey, adik boleh main sebentar lagi sementara ibu mandi. Tapi kalau ibu sudah selesai mandi, adik harus tidur ya!” Namun, hindari bernegosiasi jika memang tidak ada pilihan dan anak betul-betul harus tidur.
  • Fokus pada perilakunya yang benar dan beri ia penghargaan, itu lebih baik daripada hanya memfokuskan diri pada kesalahan lalu melarang dan menghukum terus. Misalnya dengan berkata, “Wah adik pintar. Sekarang kalau main bola di luar. Ibu jadi tidak perlu melarang main bola di dalam rumah lagi, deh.”  
  • Jangan melarang dengan menyogok. Misalnya, ”Kalau adik tidak nonton TV terus, nanti ibu belikan cokelat!” Sering menyogok agar balita menaati larangan membuatnya melakukan sesuatu demi iming-iming yang dijanjikan dan bukan karena ia menyadari perilakunya. Lebih baik katakan, "Nonton TV cukup 1 jam saja, kalau lama-lama mata bisa rusak dan kamu jadi lupa main di luar."

Jika balita kerap berkata, “Tidak mau,” atau “Tidak bisa,” sebenarnya ia butuh diyakinkan saja oleh Anda bahwa ia bisa. Selain itu, balita juga  sudah mulai pintar dan bisa diajak bernegosiasi. Baginya itu akan lebih menyenangkan ketimbang jika dia diharuskan melakukan sesuatu secara otoriter.

 



Artikel Rekomendasi